Tidak Hanya Sampo, Ada Produk Bayi Ramah Lingkungan Lain yang Wajib Dicoba

Senin, 16 Maret 2020 | 13:04:02

LS Parenting

Penulis : LS Parenting

Tidak Hanya Sampo, Ada Produk Bayi Ramah Lingkungan Lain Yang Wajib Dicoba

Setelah berhenti menggunakan plastik sekali pakai dan membuang sampah pada tempatnya, saatnya mencoba mempraktikkan gaya hidup ramah lingkungan dengan mulai memakai produk bayi eco-friendly. Tidak hanya sampo dan sabun, ternyata ada beberapa produk bayi ramah lingkungan lainnya. Berikut ini adalah beberapa pilihan produk bayi eco-friendly yang bisa mulai kamu lirik. 

Baju Bayi Berbahan Organik

Selain menggunakan bahan organik, baju bayi ini diproduksi tanpa menggunakan zat kimia berbahaya seperti halnya flame retardant dan pewarna berbahaya. Hal ini memastikan pakaian bayi yang diproduksi akan aman bagi semua bayi yang mengenakannya dan juga tidak mencemari serta merusak bumi yang tercinta. Keunggulan lain dari produk tipe ini adalah baju bayi yang lembut di kulit. Hal ini dikarenakan terbuat dari bahan-bahan alami, seperti azlon (serat kedelai). Dengan mencampur serat kedelai dan serat katun maka akan didapatkan jenis kain yang sangat lembut tetapi masih dapat menyerap cairan. Pakaian bayi dengan konsep ramah lingkungan juga biasanya modis dan minimalis. 

Popok Bayi Ramah Lingkungan

Popok bayi sekali pakai memang praktis digunakan. Meski begitu, popok bayi ternyata merupakan jenis sampah yang cukup banyak mencemari lingkungan. Dari sekian banyak jenis sampah yang mencemari lingkungan, menurut riset World Bank tahun 2017, sampah popok bayi sekali pakai ternyata menyumbang sebanyak 21 persen jumlah komposisi sampah yang ada di laut. Hal itulah yang membuat banyak brand mulai menciptakan popok yang ramah lingkungan. Salah satu bahan yang kerap digunakan untuk produk bayi yang ramah lingkungan dan aman adalah food grade gel. Bahan ini aman untuk bayi dan tetap menjaga kelembapan kulit bayi. 

Deterjen Ramah Lingkungan

Memilih produk kebersihan khusus bayi yang ramah lingkungan bisa dibilang susah-susah gampang, namun saat ini sudah banyak derterjen khusus produk bayi yang mengandung sedikit bahan kimia dan sudah memakai bahan-bahan alami. Karena sesuai dengan namanya, produk ini memang diformulasikan khusus untuk kesehatan dan kenyamanan si kecil. Menggunakan ekstrak bahan-bahan alami tumbuhan, sehingga tidak akan meninggalkan residu pada pakaian bayi. Wanginya segar, mencegah pakaian dari bau apek, bahkan juga dari tumbuhnya jamur dan bakteri.

Perlengkapan Makan yang Bebas Bpa

Ada berbagai material yang digunakan untuk membuat tempat makan bayi. Kamu mungkin lebih sering menemukan tempat makan yang terbuat dari plastik, tapi tidak jarang juga ada orangtua yang lebih memilih tempat makan bayi dari bahan lain, seperti stainless steel atau kaca. Tempat makan bayi yang terbuat dari plastik memiliki beberapa keunggulan, di antaranya tidak akan rusak ketika dibanting, warnanya lebih beragam, dan harganya terjangkau. Tempat makan plastik juga lebih aman dan praktis bila dibawa ke mana-mana.

Jika kamu memilih tempat makan bayi dari bahan plastik, pastikan sudah memiliki label non-BPA (Bisphenol-A) atau BPA free. BPA adalah zat kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik, serta dapat berpindah ke makanan bayi dan mengakibatkan beberapa masalah kesehatan, misalnya pada otak maupun perilaku anak.

Sabun Bayi Berbahan Organik

Sekilas memang nampak lebih bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit bayi dan membuat kotoran dan bakteri memang hilang, namun ternyata sabun antibakteri justru bisa menyebabkan iritasi kulit bayi. Dan sabun antibakteri bisa menyebabkan minyak alami yang diproduksi tubuh pun ikut hilang. Oleh karena itu, disarankan untuk memakai sabun yang mengandung pelembap alami terutama untuk mengatasi kulit kering, misalnya sabun dengan kandungan minyak bunga matahari, cocoa butter, atau minyak zaitun.

Setelah memandikan bayi dengan produk sabun mandi bayi, jangan lupa untuk mengoleskan pelembap ke permukaan kulit bayi. Selanjutnya, jangan lupa untuk mengganti popok bayi secara rutin agar terhindar dari iritasi kulit.

Sumber foto utama: Shutterstock.com