7 Tradisi Unik dan Bermakna Jelang Imlek

Kamis, 27 Januari 2022 | 11:00:00

Sofiatun Hasanah

Penulis : Sofiatun Hasanah

7 Tradisi Unik Dan Bermakna Jelang Imlek

Ilustrasi perayaan Imlek. (special)

Ladiestory.id - Imlek atau perayaan Tahun Baru Cina menjadi hari yang paling ditunggu, khususnya masyarakat Tionghoa. Imlek merupakan ungkapan rasa syukur serta harapan rezeki pada tahun yang akan dilewati. Tak hanya berdoa dan berkumpul bersama keluarga saja.

Masyarakat Tionghoa selalu memiliki rangkaian tradisi yang dipersiapkan menjelang tahun baru Imlek. Berbagai macam rangkaian tradisi tersebut memiliki makna khusus dan sudah dilakukan secara turun-temurun. Ladies, penasaran kan tradisi apa saja yang dilakukan masyarakat Tionghoa dalam menyambut Imlek?

Berikut Ladiestory.id telah merangkumnya.

1. Bersih-bersih Rumah

Ilustrasi perayaan Imlek. (special)

Membersihkan rumah secara rutin akan membuat rumah tampak bersih dan nyaman. Begitu juga yang dilakukan masyarakat Tionghoa menjelang hari Imlek. Masyarakat Tionghoa mempercayai jika membersihkan rumah akan membuang  segala keburukan atau hal-hal negatif yang menghalangi keberuntungan.

Tradisi ini biasanya dilakukan satu hari sebelum menjelang Imlek. Namun, pada saat hari Imlek tiba, masyarakat Tionghoa tidak akan membersihkan rumah mereka, karena dianggap membuang rezeki atau keberuntungan.

2. Serba Merah

Ilustrasi perayaan Imlek. (special)


Merah adalah warna identik saat perayaan imlek. Warna tersebut umumnya akan digunakan untuk dekorasi rumah, pakaian, serta ornamen pelengkap perayaan imlek. Merah diartikan sebagai warna yang melambangkan kekuatan, kesejahteraan dan membawa keberuntungan. Selain itu, Nian yang merupakan binatang buas dalam mitologi Cina dan para roh jahat lainnya membenci warna tersebut.

Berbanding terbalik dengan merah, masyarakat Tionghoa tidak akan mengenakan warna putih dan hitam saat perayaan Imlek. Mereka meyakini warna tersebut merupakan warna pemakaman yang dianggap membawa sial.

3. Bagi Angpao

Ilustrasi angpao (special)


Tradisi yang satu ini tentunya tidak asing bagi kita dan merupakan salah satu momen yang paling ditunggu saat Imlek. Tradisi bagi angpao sudah dilakukan masyarakat Tionghoa secara turun-temurun. Seseorang yang sudah berkeluarga akan membagikan rezeki kepada saudara, anak-anak, dan orang tuanya.

Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa ketika membagikan angpao, uang di dalam angpao tersebut tidak boleh diisi dengan angka 4, karena angka 4 dianggap membawa sial.

4. Berdoa di Kelenteng dan Makan Bersama Keluarga

Ilustrasi berdoa di kelenteng. (special)

Tradisi utama yang dilakukan untuk menyambut perayaan Imlek adalah dengan berdoa di Kelenteng. Sama seperti umat beragama lainnya, masyarakat Tionghoa akan melakukan sembayang untuk mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia.

Setelah berdoa di Kelenteng, masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek bersama dengan keluarga. Sama seperti perayaan spesial umat lain, mereka akan mengunjungi rumah saudara, dan menghabiskan waktu untuk makan bersama.

5. Kembang Api dan Petasan

Ilustrasi kembang api imlek. (special)

Petasan dan kembang api selalu identik dengan perayaan hari-hari besar misalnya tahun baru. Hal itu juga berlaku pada saat perayaan Imlek. Selain bertujuan untuk memeriahkan suasana Imlek, masyarakat Tionghoa percaya dengan membakar petasan dan kembang api mampu mengusir hal-hal buruk.

6. Barongsai dan Liong

Ilustrasi barongsai. (special)

Tradisi Imlek tidak akan lengkap tanpa adanya Barongsai dan Liong. Dalam kepercayaan orang Cina Liong atau naga dan Barongsai merupakan lambang dari kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya mampu mengusir roh jahat dan membawa kebahagiaan untuk sesama. Maka tidak heran jika Liong dan Barongsai identik dengan perayaan Imlek.

7. Yu Sheng

Ilustrasi tradisi Yu Sheng. (special)

Tradisi yang dilakukan untuk menyambut Imlek selanjutnya adalah Yu Sheng. Tradisi ini dibawa oleh nelayan Cina pada abad ke-19. Yu Sheng artinya perayaan tahun baru yang berhubungan dengan hidangan. Sesuai tradisi makanan disajikan dalam satu piring Yu Sheng.

Dalam piring tersebut terdapat beberapa makanan dingin seperti wortel, salad, dan ikan yang diberi saus. Para anggota yang duduk di meja makan wajib mengaduk makanan tersebut secara bersama-sama dan mengangkat sumpit setinggi-tingginya sambil berkata "Lao Qi"