4 Hadist Menuntut Ilmu Bagi seorang Muslim

Kamis, 3 Juni 2021 | 19:01:34

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

4 Hadist Menuntut Ilmu Bagi Seorang Muslim

Foto: Unsplash/Ali Burhan

Menuntut ilmu memang merupakan sebuah kewajiban bagi setiap manusia berakal. Namun menuntut ilmu bukan untuk menyombongkan diri atau merendahkan yang lain, justru dengan adanya ilmu jarak antara tinggi dan rendah dapat disikapi dengan bijak. Manusia sesungguhnya sama dihadapan tuhan yang maha Esa.

1. Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim. (HR. Ibnu Majah no. 224)

Tanpa mengurangi nilai dari manusia itu sendiri, anda diwajibkan menuntut ilmu guna memberdayakan diri serta segala apapun disekitar anda. Jangan sampai semua yang tuhan berikan menjadi sia-sia karena anda tak menyadari potensinya. Menuntut ilmu memang harus dilakukan untuk diri sendiri. 

Rasanya akan kurang baik bila seseorang yang memiliki kapasitas tidak menuntut ilmu hanya karena malas atau tidak ingin direpotkan dengan tanggung jawab akan ilmu tersebut. Maka dari itu agama mengajarkan bahwa sesungguhnya manusia berakal diwajibkan menuntut ilmu.

2. Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-guru, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (HR Tabrani)

Dalam hadist menuntut ilmu di atas anda diwajibkan untuk menghormati guru dan berlaku baik pada siapapun yang mengajarkan anda. Secara tak langsung anda seolah dituntut untuk berlaku baik pada setiap manusia sebab mereka semua adalah guru bagi anda. Mengapa? Setiap orang merupakan ahli di bidangnya masing-masing jadi rasanya mustahil anda tidak dapat belajar aoa-apa dari orang tersebut.

Sampai sejauh ini apakah anda sudah menemukan orang yang tak mengajarkan apa-apa? Walaupun orang  tersebut mengajarkan keburukan anda tetap bisa belajar untuk tidak menjadi seperti dirinya. Maka dari itu tidak ada kesempatan bagi seseorang untuk tidak berlaku baik sebab semua orang adalah guru apabila anda cukup rendah hati untuk menjadi murid.

3. Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim)

Kalau mau sedikit bermatematika, setiap ilmu yang diperoleh memiliki keberkahan dan pahala. Jadi anda akan mendapatkan pahala hanya dari menuntut ilmu saja. Ini merupakan  hal yang amat memudahkan bagi anda apabila anda mengharap sebuah pahala yang berkah. 

Namun, ilmu tersebut jika diamalkan dengan baik akan menjadi oahala yang lebih besar. Dalam hukum ekonomi sesuatu yang tak ada ruginya itu bukan lagi sebuah kesempatan melainkan bonus! Dividen 100 persen yang mana hanya bermodalkan niat dan kesungguhan. 

Justru jika anda melewatkannya akan sangat rugi serta mungkin tak dapat menemukan momentum semacam itu lagi. Yang jelas ilmu tidak hanya berada disekolah saja. Ilmu berada dimanapun anda berada. Selama keinginan berlanar itu hadir maka mustahil anda tidak mempelajari sesuatu dimanapun itu.

4. Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.

Sebenarnya hadis yang satu ini merupakan dua sisi pedang yang dapat berlaku secara berkebalikan. Apabila Anda tak berendah hati maka tak mungkin anda dapat menuntut ilmu dari orang tersebut. Namun, jika anda menuntut ilmu dari seseorang maka sudah suatu keharusan untuk berendah hati padanya. 

Poin untuk berendah hati merupakan hal kunci dalam suksesnya anda ketika menuntut ilmu. Setelah memiliki ilmu pun begitu, apa guna punya ilmu tinggi? Kalau hati juga ikut meninggi? Dalam filosofi Jawa disebutkan padi akan semakin menunduk jika makin berisi. 

Filosofi padi ini menggambarkan secara tak langsung bahwa manusia yang merasa pandi justru ia yang tak berilmu atau hanya berilmu sedikit  orang berilmu cenderung punya pertimbangan, cenderung berpikir, merenung, cenderung ngangsu bukan seolah tinggi dan berusaha mengisi setiap orang yang ia temui.

Ada banyak hadist menuntut ilmu tapi itu takkan berguna kalau sebagai manusia tak sadar betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan disekitarnya. Ilmu takkan berguna kalau manusia tak memiliki kepekaan terhadap lingkungan serta orang-orang yang hadir dalam atau di sekitar dirinya.