1. Lifestyle
  2. 5 Alasan Wanita Selingkuh Secara Psikologi, Benarkah?
Lifestyle

5 Alasan Wanita Selingkuh Secara Psikologi, Benarkah?

5 Alasan Wanita Selingkuh Secara Psikologi, Benarkah?

Ilustrasi Wanita Berselingkuh. (Unsplash)

Ladiestory.id - Perselingkuhan merupakan salah satu perilaku tidak terpuji dalam sebuah hubungan. Pelakunya pun tak hanya pria, namun  juga wanita. Ternyata, perilaku semacam ini memiliki alasan wanita selingkuh secara psikologi lho.

Terdapat banyak alasan untuk seseorang berselingkuh. Mulai dari balas dendam, kecanduan seksual hingga keinginan merasakan suasana baru. Jika pelaku selingkuh merupkan pria, biasanya didasari keinginan mencari perhatian dari lawan jenis atau sekedar berhubungan seks. Sedangkan wanita, lebih bertujuan memenuhi kekosongan hubungan terutama secara emosional.

Lalu, apakah hal tersebut benar? Yuk, simak lima alasan wanita selingkuh secara psikologi sebagaimana yang dikutip dari laman SehatQ berikut ini.

Kurang Dihargai atau Diabaikan oleh Pasangan

Ilustrasi suami tidak membantu pekerjaan rumah. (Special)

 

Alasan wanita selingkuh secara psikologi yang pertama adala kurang dihargai atau diabaikan oleh pasangan. Misalnya, banyak perempuan yang merasa diperlakukan seperti pengasuh, asisten rumah tangga hingga hanya sekedar penyedia keuangan. Sehingga, tidak ada perasaan diperlakukan sebagai istri atau pasangan sesungguhnya. 

Hal semacam inilah yang akhirnya mendorong para wanita mencari kesenangan di luar hungan. Terutama yang membuat mereka diterima dengan baik dan dapat menjadi diri sendiri.

Bentuk Balas Dendam

Ilustrasi pasagan marah. (Special)

 

Seringkali, para wanita yang menjadi korban perselingkuhan para pria mengalami sebuah trauma atau keinginan balas dendam. Hal inilah yang memicu wanita melakukan perselingkuhan yang sama. 

Sebab, menurutnya tindakan semacam ini dapat menjadi balas dendam terbaik. Bahkan, membuat pasangannya menjadi emosi hingga merasakan sakit hati yang sama dengan dirinya. Selain itu, kemarahan yang menggebu juga bisa menjadi motivasi seseorang melakukan hubungan yang intens dan berselingkuh. Contohnya seperti merasa marah terhadap pasangan karena tidak mampu memahami kebutuhannya. Maka, ia mencari sosok lain yang mampu memenuhinya. 

Adanya Rasa Kesepian

Ilustrasi perempuan kesepian. (Special)

Kesepian merupakan salah satu perasaan yang membuat banyak orang tak nyaman. Hal tersebut juga bisa terjadi pada wanita yang telah menikah. Kondisi ini pun mampu memicu terjadinya perselingkuhan. Bahkan, menjadi alasan wanita selingkuh secara psikologi.

Beberapa contohnya seperti, sebuah pasangan menika menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Marriage, suami sering pulang terlalu malam, hingga tidak adanya hubungan emosional antara keduanya. 

Ketika kondisi ini berlangsung dalam waktu yang lama, terkadang wanita menjadi berusaha untuk mencari koneksi emosional lain yang baru. Tujuannya, untuk menghindari kekosongan dalam hidup terutama pada hubungan emosional.

Inginkan Adanya Keintiman Hubungan

Ilustrasi pillow talk. (Special)

 

Ketika seorang wanita merasakan kurangnya keintiman dalam suatu hubungan pernikahan. Maka, hal ini bisa menjadi pemicu dan alasan wanita selingkuh secara psikologi.

Sebab, ketika kondisi ini terjadi biasanya wanita cenderung ingin dihargai melalui interaksi emosional. Misal, berbincang berdua, sering menghabiskan waktu bersama, tukar pikiran dan menikmati momen berdua. Jika tidak mendapatkannya, maka mengungkinkan terjadinya perselingkuhan.

Adapula yang melakukan tindakan ini karena kurang terpuaskannya hubungan seks ketika di ranjang sehingga, tidak lagi terasa menyenangkan.

Adanya Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi

Ilustrasi pasangan bertengkar. (Special)

 

Alasan wanita selingkuh secara psikologi yang terakhir adalah adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi. Baik secara emosional maupun seksual. Selain itu, juga bisa terjadi pada wanita yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap pasangannya. 

Misalnya, urusan finansial. Dimana para wanita menginginkan dipenuhi kebutuhannya kapan saja dan setiap saat. Sayangnya, pasangannya saat ini belum bisa memenuhi atau justru tidak memiliki pengertian untuk memenuhinya. Sehingga, hal tersebut jauh dari ekspektasi sang wanita. Alhasil, wanita pun mencoba mencari perhatian di tempat lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel