Bahaya Konsumsi Makanan Fermentasi

Minggu, 31 Juli 2022 | 18:30:00

Kevin Putranto

Penulis : Kevin Putranto

Bahaya Konsumsi Makanan Fermentasi

Manfaat kimchi bagi kesehatan. (Special)

Ladiestory.id - Makanan fermentasi merupakan makanan atau minuman yang sudah mengalami proses fermentasi agar terjadi pertumbuhan bakteri. Fermentasi sendiri adalah proses anaerobik dimana mkroorganisme seperti bakteri dan ragi memecah komponen makanan. Sebagai contoh, glukosa diubah menjadi asam organik dan kedelai serta alkohol yang diurai oleh jamur.

Sebenarnya makanan fermentasi memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Misalnya, susu fermentasi atau yang biasa kita kenal dengan yoghurt, yang mengandung probiotik dapat menurunkan berat badan dan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes tipe 2 apabila mengonsumsinya secara rutin.

Bahan baku yang biasa dijadikan makanan fermentasi mengandung konsentrasi tinggi monosakarida dan disakarida, seperti pati dan juga substrat makanan seperti ikan, daging, susu, sayuran, sereal, kacang-kacangan,dan buah-buahan. Mikroorganisme yang terkandung pada makanan fermentasi juga beragam, antara lain alkohol, ragi, asam asetat dan bakteri seperti, Lactobacillus, Leuconostoc serta Streptococcus.

Bagi kebanyakan orang, makanan fermentasi dianggap aman untuk dikonsumsi bahkan ada yang dijadikan obat. Mikroorganisme dan probiotik yang terkandung pada makanan fermentasi juga membawa berbagai manfaat bagi tubuh. Namun beberapa makanan hasil fermentasi ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan, simak ulasannya berikut ini.

1. Migrain

Ilustrasi sakit kepala. (Special)

Beberapa makanan fermentasi yang kaya akan probiotik, seperti yogurt dan kimchi, mengandung amina biogenik yang terbentuk secara alami selama proses fermentasi yang tinggi probiotik juga banyak ditemukan pada histamin dan tiramin. Beberapa orang sensitif terhadap ketiga kandungan ini, akibatnya kepala akan terasa pusing apabila terlalu banyak makan makanan berfermentasi. Asam amina merangsang sistem saraf pusat yang mempengaruhi sistem darah dan menyebabkan sakit kepala sebelah atau migrain.

2. Intoleransi Histamin

Foto: Ladiestory.id

Seperti disebutkan sebelumnya, makanan fermentasi mengandung histamin yang tinggi. Beberapa orang tidak bisa makan makanan yang mengandung histamin karena histamin diserap ke dalam aliran darah tanpa dicerna sehingga menimbulkan gejala intoleransi histamin. Ketika histamin masuk ke dalam darah, menyebabkan gangguan pencernaan seperti gatal, sakit kepala, pilek, mata merah, diare, mual dan muntah. Namun, intoleransi histamin juga dapat menyebabkan gejala yang lebih serius seperti asma, hipertensi, perubahan psikologis mendadak seperti pusing, kecemasan, dan kehilangan konsentrasi serta gangguan tidur.

3. Kembung

lustrasi perut kembung. (Special)

Perut kembung adalah reaksi paling umum untuk makan makanan fermentasi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar gas dalam perut. Senyawa gas yang dihasilkan ini berasal dari probiotik yang berhasil membunuh bakteri dan jamur usus yang berbahaya. Probiotik mengeluarkan peptida antimikroba untuk membunuh organisme berbahaya seperti salmonela dan E.coli. Selain itu, makan terlalu banyak kombucha dapat menyebabkan kembung dan kelebihan gula dan kalori.

4. Infeksi akibat Probiotik

probiotik (pixabay.com)

Sangat disarankan untuk membatasi asupan makanan fermentasi untuk orang dengan kekebalan tubuh lemah. Alasannya adalah, meskipun probiotik aman dan bermanfaat bagi beberapa orang, tetapi yang memliki sistem kekebalan tubuh lemah justru dapat berdampak negatif jika  mengonsumsinya terlalu banyak. Efeknya dapat berupa infeksi serius seperti pneumonia hingga infeksi sistematik seperti sepsis dan endokarditis.

5. Keracunan

Ilustrasi keracunan makanan. (Special)

Faktanya, sebagian besar makanan fermentasi aman untuk dikonsumsi. Namun, jika anda tidak hati-hati dan tidak menjaga kebersihan saat membuat makanan fermentasi, makanan tersebut bisa terkontaminasi bakteri dan menyebabkan penyakit serius.

Oleh karena itu, anda harus berhati-hati dengan asupan makanan fermentasi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Ada takaran maksimal dalam sehari untuk mengonsumsi makanan fermentasi ini. Untuk minuman berbasis susu yang difermentasi seperti contohnya yogurt, takaran konsumsi maksimalnya yakni sebesar 155 gram dalam sehari. Sedangkan kedelai yang difermentasi, maksimal boleh dikonsumsi sebanyak 35-70 gram dalam sehari. Lalu untuk produk buah dan sayur yang difermentasi, jumlah maksimal yang dapat dikonsumsi dalam sehari yakni sebanyak 10-40 gram.

Itulah beberapa bahaya makanan berfermentasi, makanan tidak harus dihindari namun saat mengonsumsinya harus dengan takaran yang sesuai agar tidak terjadi masalah kesehatan.