Kaleidoskop 2021: Menyisakan Duka, Ini 6 Bencana Alam Terbesar di Indonesia

Jumat, 31 Desember 2021 | 01:00:00

Sofianti Herina

Penulis : Sofianti Herina

Kaleidoskop 2021: Menyisakan Duka, Ini 6 Bencana Alam Terbesar Di Indonesia

Ilustrasi gempa bumi yang terjadi di Karangasem-Bali. (Special)

Ladiestory.id - Tahun 2021 akan segera berakhir dengan meninggalkan beragam duka. Bukan hanya covid-19 yang tak kunjung berakhir, tapi Indonesia juga dilanda bencana alam besar sepanjang tahun ini, yang membuat ratusan jiwa melayang.

Bencana Alam Terbesar di Indonesia Sepanjang 2021

Setidaknya ada enam bencana alam terbesar yang terjadi di Indonesia, yaitu: 

1. Gempa Bumi di Mamuju-Sulawesi Barat

Ilustrasi gempa bumi yang terjadi di Mamuju-Sulawesi Barat. (Special)

Gempa berkekuatan 5,9 SR mengguncang kawasan Mamuju, Sulawesi Barat ini jadi bencana alam terbesar pertama di tahun ini. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang jadi penyebab gempa ini adalah karena diduga kuatnya aktivitas Sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust). 

Peristiwa yang terjadi pada Januari silam ini mengakibatkan ribuan bangunan hancur dan 101 orang meninggal dunia. Namun begitu, gempa besar ini tidak berpotensi terjadinya tsunami.

2. Banjir Bandang di Flores-Nusa Tenggara Timur (NTT)

Ilustrasi banjir bandang yang terjadi di Flores-NTT. (Special)

Bencana alam terbesar selanjutnya di sepanjang tahun ini adalah banjir bandang yang melanda wilayah Pulau Adonara, Flores Timur-Nusa Tenggara Timur. Peristiwa ini terjadi pada 4 April lalu.

Banjir bandang ini disebabkan adanya siklon tropis yang melewati kawasan tersebut dan menjadi banjir bandang paling parah dalam satu dekade terakhir.

Bencana ini telah menerjang tiga kecamatan yaitu Wotan Ulumado, Kecamatan Ile Boleng, dan Kecamatan Adonara Timur. Akibatnya 68 orang meninggal dunia, 44 orang diantaranya adalah warga Kabupaten Flores Timur, 11 orang di Kabupaten Lembata, 2 orang di Kabupaten Ende dan 11 orang lainnya di Kabupaten Alor.

3. Gempa Bumi di Karangasem-Bali 

Ilustrasi gempa bumi yang terjadi di Karangasem-Bali. (Special)

Pulau Bali juga tak ketinggalan terkena bencana besar tahun ini. Gempa berkekuatan 4,8 SR yang berpusat di 8 km Barat Karangasem, dan kedalaman 10 km melanda Bali  pada 16 Oktober lalu. 

Gempa bumi kedua terjadi empat menit sesudahnya dengan kekuatan 3,8 SR di kedalaman 14 km. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM gempa ini disebabkan karena adanya aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi.

4. Banjir Bandang di Malang-Jawa Timur

Ilustrasi banjir bandang yang terjadi di Malang-Jawa Timur. (Special)

Bencana alam keempat paling parah sepanjang tahun ini terjadi di Malang-Jawa Timur. Hujan lebat yang turun di Kota Batu Malang pada 4 November lalu mengakibatkan banjir bandang. 

Akibat peristiwa ini, lima dusun di empat kecamatan rusak parah. Tercatat 53 unit rumah rusak, 32 unit rumah terendam banjir lumpur, 11 unit mobil dan 46 unit motor terseret arus banjir.

5. Banjir di Sintang-Kalimantan Barat

Ilustrasi banjir di Sintang-Kalimantan Barat. (Special)

Bencana besar berikutnya terjadi pada 14 November lalu. Banjir besar yang melanda kawasan Sintang-Kalimantan Barat, mengakibatkan 12 Kecamatan terendam banjir serta lebih dari seribu orang mengungsi. 

Derasnya hujan yang mengakibatkan air melebihi kapasitas hingga meluap di Sungai Kapuas ini, sehingga banjir pun tak dapat terelakan. Akibatnya, dua dari tiga daerah di Sintang terdampak dan Kecamatan Kayan Hilir dan Sintang yang paling parah.

6. Erupsi Gunung Semeru-Jawa Timur

Ilustrasi erupsi Gunung Semeru-Jawa Timur. (Special)

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember lalu jadi bencana besar terakhir tahun ini.  Akibat peristiwa ini tercatat 47 orang meninggal dunia, banyak korban hilang dan ribuan warga mengungsi ke posko-posko yang tersebar di kecamatan Lumajang.  

Peristiwa ini juga menimbulkan banyak kerusakan, dan yang paling parah di Desa Curah Kobokan di Lumajang-Jawa Timur. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) erupsi ini terjadi karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik gempa erupsi Gunung Semeru yang terjadi sejak November lalu.