Ketahui Kegunaan dan Cara Menghitung Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa

Jumat, 10 Desember 2021 | 00:01:00

Sri Maryati

Penulis : Sri Maryati

Ketahui Kegunaan Dan Cara Menghitung Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa

Ilustrasi pasangan. (Spesial)

Ladiestory.id - Bagi sebagain besar masyarakat Jawa, tentunya menghitung weton jodoh menjadi sesuatu hal yang biasa. Menghitung weton jodoh biasanya sering dilakukan oleh sejumlah orang untuk memperhitungkan kecocokan dengan pasangan atau calon mempelai. Untuk cara menghitung weton jodoh, kamu bisa menggunakan cara sesuai Primbon Jawa. 

Kegunaan Weton

 

Foto: Instagram/vidialdiano

Bagi orang Jawa, perhitungan weton sangat penting saat akan melakukan suatu acara penting, seperti pernikahan, pindah rumah, dan lain-lain. Selain itu juga kerap digunakan untuk penanda kelahiran, hari baik untuk bercocok tanam, urusan bisnis, hingga menentukan pasangan yang tepat.

Weton Jawa adalah sistem penanggalan tradisional masyarakat Jawa yang sudah ada sejak zaman dulu. Sistem penanggalan ini hamir mirip dengan sistem penanggalan Tionghoa, Hijriah, dan beberapa sistem serupa lainnya. Namun sistem weton Jawa memiliki sedikit perbedaan yang dinamakan pancawarna.

Pancawarna merupakan istilah untuk menyebut lima hari pasaran, yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Cara Menghitung Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa

 

Ilustrasi pasangan pengantin. (Spesial)

Seperti yang dikatakan sebelumnya, weton Jawa bisa digunakan untuk menentukan pasangan atau jodoh yang tepat. Untuk cara menghitung weton jodoh menurut Primbon Jawa terbilang cukup mudah. Bahkan kamu juga bisa melakukannya sendiri.

Sebelum menghitung nilai weton, kamu harus mengetahui tanggal lahir dan pasangan untuk dirimu dan pasangan. Berikut cara menghitungnya:

Senin = 4

Selasa = 3

Rabu = 7

Kamis = 8

Jumat = 6

Sabtu = 9

Minggu = 5

 

Legi = 5

Pahing = 9

Pon = 7

Wage = 4

Kliwon = 8

 

Untuk mengetahui kecocokan antara pasangan atau calon mempelai, maka masing-masing hari dijumlahkan dulu dengan wetonnya, kemudian kurangi dengan 9.

Sebagai contoh misalkan A akan menikah dengan B. Maka pertama-tama cari tahu dulu nilai neptu dari hari lahir masing-masing pasangan ini.

Jika A lahir pada Senin Kliwon, maka berarti nilai dari Senin + Kliwon = 4 + 8 = 12. Kemudian hasil nilai 12 ini dikurangi 9, maka nilainya sama dengan 3. Jadi si A memiliki sisa angka 3.

Selanjutnya kamu hitung nilai dari B. Jika B lahir pada Selasa Pon, maka Selasa + Pon = 3 + 7 = 10. Kemudian kurangi 9, maka hasilnya sama dengan 1. Jadi sisa weton si B adalah 1.

Jika sudah diketahui sisa weton dari masing-masing, maka nilai sisa weton antara si A dam si B bisa dijumlahkan. Selanjutnya baru bisa diketahui dari total nilai keduanya itu apakah cocok atau tidak sebagai pasangan dengan melihat patokan berikut ini.

1. Pegat

Jika hasil penjumlahan adalah 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36 maka itu masuk kategori Pegat. Jika hasilnya Pegat, maka kemungkinan pasangan tersebut akan sering mengalami masalah di kemudian hari. Entah itu dari segi ekonomi, kekuasaan, ataupun perselingkuhan yang bisa menyebabkan terjadinya perceraian atau pegatan (bahasa Jawa untuk cerai).

2. Ratu

Jika hasil penjumlahan adalah 2, 11, 20, 29 maka masuk kategori Ratu. Jika hasilnya RATU, maka bisa dikatakan pasangan tersebut memang sudah jodohnya. Pasangan tersebut akan dihargai dan disegani oleh tetangga maupun lingkungan sekitarnya. Bahkan pasangan ini akan membuat banyak orang yang iri akan keharmonisannya dalam membina rumah tangga.

3. Jodoh

JODOH adalah jika hasil penjumlahan adalah 3, 12, 21, 30. Jika hasilnya JODOH, berarti pasangan tersebut memang beneran cocok dan berjodoh. Bisa saling menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Rumah tangga bisa rukun sampai tua.

4. Topo

Jika hasil penjumlahan adalah 4, 13, 22, 31 maka masuk kategori Topo. Dalam membina rumah tangga, pasangan ini akan sering mengalami kesusahan di awal-awal, namun akan bahagia pada akhirnya.

Masalah bisa datang dari segi ekonomi maupun hal lain. Namun ketika sudah memiliki anak dan cukup lama berumah tangga, akhirnya akan hidup sukses dan bahagia.

5. Padu

Jika hasil penjumlahan adalah 6, 15, 24, 33 maka masuk kategori Padu. Padu dalam bahasa Jawa artinya bertengkar. Pasangan ini dalam berumah tangga akan sering mengalami pertengkaran.

Namun meskipun sering bertengkar, tidak akan sampai membawa mereka ke dalam perceraian. Masalah pertengkaran tersebut bahkan bisa dipicu dari hal-hal yang tergolong sepele sekalipun.

6. Sujanan

Jika hasil penjumlahan adalah 7, 16, 25, 34 maka masuk kategori Sujanan. Pasangan yang masuk dalam Sujanan saat berumah tangga akan sering bertengkar dan berselingkuh dari pasangannya. Bisa itu dari pihak laki-laki maupun perempuan yang akan memulai perselingkuhan tersebut.

7. Pesthi

Jika hasil penjumlahan adalah 8, 17, 26, 35 maka masuk kategori Pesthi. Jika hasilnya PESTHI, dalam berumah tangga akan selalu rukun, tenteram, dan adem ayem sampai tua. Meskipun mengalami masalah, namun tidak akan sampai merusak keharmonisan rumah tangga.