Cara Merawat Kesehatan Mental Ibu

Kamis, 9 Desember 2021 | 09:15:00

Erika Kamaria Yamin

Erika Kamaria Yamin

Psychologist & Certified Hypnotherapist

Educational Psychologist Ide Plus dan Taby Time

Cara Merawat Kesehatan Mental Ibu

Foto: Ladiestory.id

Bulan Desember ini merupakan bulan yang begitu spesial untuk kita para ibu. Tentunya karena ada tanggal 22 Desember yang biasanya dirayakan sebagai hari Ibu. Bukan sekadar perayaan, ini merupakan momen yang kembali mengingatkan kita semua akan pentingnya peran seorang Ibu bagi anak, bagi keluarga, bagi masa depan bangsa ini. 

Seorang ibu merupakan navigator yang mengarahkan ke mana bahtera keluarga berlayar. Lebih luasnya, berkat jasa para ibulah, anak-anak bisa tumbuh menjadi sosok yang sukses, berguna dan mampu memberikan kontribusi pada masyarakat. Suatu bangsa bisa menjadi besar karena peran para ibu

Tentu semuanya bermula dari diri sendiri. Muara kebahagiaan keluarga berhulu pada kebahagiaan Sang Ibu. Jika berbicara tentang kebahagiaan, tentu erat kaitannya dengan istilah kesehatan mental.

Foto: Ladiestory.id

Apa Itu Kesehatan Mental?

WHO (Badan Kesehatan Dunia) menyebutkan bahwa kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara lengkap.

Dari definisi tersebut terlihat ya, bahwa sehat fisik saja tidak cukup. Sehat mental dan sosial juga penting agar kita bisa menjalankan peran sehari-hari.

Sementara APA (American Psychological Association) menyebutkan bahwa kesehatan mental adalah kondisi batin yang sejahtera secara emosi, perilaku yang sesuai, mampu membangun relasi berharga dan mengatasi tekanan hidup sehari-hari.

Jadi, kondisi sehat mental penting untuk dipelihara bukan hanya untuk terhindar dari masalah atau gangguan kesehatan mental saja. Namun bagaimana dapat mengoptimalkan potensi, bisa menghadapi tantangan yang ada dalam hidup, kondisi mental yang sehat menjadi faktor pendukung.

Apa Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental bagi Seorang Ibu?

Kondisi mental seorang ibu berpengaruh besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak, jangka panjang. Ketika seorang ibu merasa tertekan, jadi mudah marah lalu melampiaskannya dengan tidak sehat kepada anak.

Misalnya jadi sering memarahi anak dengan suara kencang, atau memberikan hukuman fisik (mencubit, memukul, menjewer, dst) kepada anak (bahkan untuk kesalahan sederhana yang dilakukan anak).

Hal ini akan memengaruhi konsep diri anak, bisa menyebabkan trauma pada anak, yang tentu bisa menimbulkan masalah di berbagai aspek. Mulai dari prestasi akademis di sekolah sampai ke pergaulan anak. Jika tidak diatasi, masalah ini akan terus terulang menjadi lingkaran setan yang tiada habisnya.

Di samping itu, sehat mental juga penting bagi pribadi ibu sendiri. Kondisi mental yang prima akan memampukan ibu untuk mengambil keputusan yang bijak dan sehat. Tentunya hal ini akan meminimalkan kemungkinan terjadinya penyesalan di kemudian hari. Dengan demikian, ibu bisa merasa bahagia dan puas terhadap hidup yang dijalani. 

Foto: Ladiestory.id

Jurus SEHAT untuk Merawat Kesehatan Mental sebagai Seorang Ibu

Untuk merawat kesehatan mental sebagai seorang ibu, ada jurus SEHAT yang dapat diterapkan. 

1. Setujui: Terima dan akui segala perasaan dan masalah yang ada

Semakin kita berusaha untuk menolak, pura-pura tidak ada apa-apa, masalah semakin menjadi-jadi.

Oleh karena itu, langkah awal yang dapat Smart Parents lakukan adalah MENERIMA dan MENGAKUI kalau memang sedang ada masalah. Kalau memang ada apa-apa. Kalau memang ada hal yang bikin tidak nyaman.

Hal ini memang tidak mudah karena prosesnya tidak nyaman. Namun, ketika kita mencoba untuk mengakui, maka masalah yang sedang dihadapi akan lebih mudah diatasi. Kita bisa melihat lebih jernih masalah tersebut, bisa memikirkan penyebab masalah dan bisa mencari solusi atau jalan keluarnya.

2. Ekspektasi masuk akal: bukan MENURUNKAN tetapi MENYESUAIKAN standar

Punya standar dalam bekerja, mengasuh anak dan mengurus rumah tangga, memang baik. Namun mengejar kesempurnaan, inilah yang berbahaya. Hal ini akan terus membuat kita merasa tidak puas dan tidak bahagia.

Kita kecewa bukan karena lingkungan, bukan karena anak, bukan karena tumpukan pekerjaan. Melainkan karena ekspektasi bahwa kita bisa mengerjakan semuanya dengan sempurna. Oleh karena itu, marilah kita sesuaikan ekspektasi kita terhadap diri sendiri. Dengan bisa mengatur ekspektasi yang realistis, kita bisa lebih tenang dan tidak stres ketika menjalankan peran sebagai ibu.

3. Healthy Habbit : Mens sana in corpore sano

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Fisik dan mental saling terhubung. Ada sakit fisik yang disebabkan oleh kondisi mental atau pikiran. 

Sebaliknya, ketika kita sedang tidak enak badan, mood pun jadi drop. Bawaannya jadi uring-uringan. Untuk itu, marilah kita senantiasa menjaga kebugaran fisik. Caranya adalah dengan membangun kebiasaan sehat. 

Pastikan rutinitas makan dan istirahat yang teratur. Terapkan pola hidup aktif dan sempatkan aktivitas fisik. Rasakan ketika tubuh kita bugar, pikiran pun lebih segar. Kita pun bisa lebih jernih dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.

4. Ask for help: Ingatlah bahwa kita adalah makhluk sosial

Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Maka dari itu, jalin komunikasi dan jangan ragu untuk meminta bantuan pada pihak lain.

Misalnya komunikasi dengan pasangan untuk saling berbagi tugas mengasuh anak dan mengurus rumah. Atau komunikasi dan minta bantuan dari profesional atau orang yang bisa dipercaya ketika butuh pencerahan.

Perlu diingat bahwa ketika berkomunikasi atau meminta bantuan, sampaikan pesan ini dengan baik. Perhatikan waktu dan kondisi, agar tidak mengusik pihak yang diminta bantuan.

5. Tenang: Kapan terakhir kalinya Moms punya waktu untuk diri sendiri? 

Saat ini hidup kita sangatlah bising. Jika sedang tidak bekerja atau bermain dengan anak atau mengurus kerjaan rumah, yang kita lakukan adalah: cek gadget. Siapa di sini yang demikian?

Gadget dan kemajuan teknologi memang sangat memudahkan hidup kita. Namun sesekali kita perlu melepaskan diri dari penggunaan gadget, alias detoks.

Seperti detoks pada tubuh, detoks digital dirancang untuk memiliki manfaat mengurangi stres, stimulasi berlebihan, dan perilaku kompulsif terkait dengan penggunaan teknologi. Mari kita coba dengan langkah yang sederhana dulu dengan tidak menggunakan gadget minimal 30 menit sebelum tidur.

Silakan mempraktikkan jurus SEHAT dan rasakan manfaatnya. Yuk bersama kita rawat kesehatan mental para ibu. Bersatu kita teguh, beramai-ramai lebih tangguh!

 

Erika Kamaria Yamin dapat dihubungi melalui:

Instagram: @erikakamaria @ideplus.id @tabytime.id

Email: [email protected]

website: www.ideplus.co.id