Beda dari K-Drama Lain, 6 Fakta 'Forecasting Love and Weather'

Kamis, 17 Februari 2022 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Beda Dari K-Drama Lain, 6 Fakta 'Forecasting Love And Weather'

Drama Forecasting Love and Weather. (Instagram.com/jtbcdrama)

Ladiestory.id - Drama Korea terbaru bertajuk Forecasting Love and Weather akhirnya tayang pada 12 Februari 2022. Drama yang ditayangkan di JTBC dan Netflix ini mampu menyedot animo pecinta K-Drama pada episode perdana.

Hal ini dibuktikan, dari Nielsen Korea, drama yang dibintangi Song Kang dan Park Min Young tersebut mendapat rating 4,5 persen. Tak hanya itu, netizen pun turut meramaikan drama ini di Twitter hingga tagar BMKG menduduki trending.

Dibalik kesuksesan drama JTBC ini, terselip perjuangan dari para kru dan pemain. Kira-kira apa saja, ya? Yuk ketahui lewat enam fakta drama Forecasting Love and Weather.

1. Istilah Meteorologi dan Cuaca di Judul

Teaser Drama Weather People. (Instagram.com/jtbcdrama)

Tidak hanya di judul utama saja yang memiliki istilah meteorologi dan cuaca. Namun drama ini juga menggunakan istilah meteorologi dan cuaca di setiap episodenya. Hal ini dilakukan demi membuat penonton memahami alur cerita drama tersebut.

2. Sutradara Ternama

Drama Forecasting Love and Weather. (Special)

Pada 2019, drama When the Camellia Blooms sempat menjadi pembicaraan netizen. Drama bergenre rom-com ini sukses menjadi drama yang digemari banyak orang. Terbukti drama tersebut menjadi pemenang Grand Prize di Baeksang Arts Awards 2020

Drama tersebut merupakan garapan sutradara Cha Yeong-hoon yang memberikan arahan juga ke drama terbaru, yakni Forecasting Love and Weather. Oleh sebab itu, drama Korea terbaru yang dibintangi Song Kang ini mendapat ekspektasi tinggi dari para pecinta K-Drama.

3. Drama tentang Cuaca dan Cinta

Drama Forecasting Love and Weather. (Special)

Drama Forecasting Love and Weather sejatinya menceritakan tentang kehidupan para pekerja di Badan Meteorologi Korea (BMK). Penonton akan diperkenalkan dengan salah satu profesi yang belum pernah diangkat dalam drama Korea sebelumnya.

Nah di dalam drama tersebut akan disuguhkan intrik percintaan antar karyawan BMK sendiri. Hal ini pun disampaikan oleh sang sutradara.

"Jadi ini tentang (pekerjaan yang berhubungan dengan) prakiraan cuaca, ini tentang cinta dan bagaimana orang-orang di KMA memahami satu sama lain. Tumbuh bersama," jelas sutradara Cha Young Hoon, dilansir berbagai sumber.

4. Pemain Kesulitan Memahami Istilah-Istilah

Cast Drama Forecasting Love and Weather. (Soompi)

Ya, drama ini membawa nuansa baru di dunia K-Drama. Hal tersebut juga dirasakan oleh para pemain Forecasting Love and Weather. Sejatinya terdapat banyak istilah asing yang harus dipahami dan dihafalkan.

Tentu saja, para pemain sempat merasa kewalahan, salah satunya Park Min Young. Dia mengungkapkan jika hanya mampu belajar dunia meteorologi dan cuaca dari film dokumenter saja.

"Karena ini tentang layanan analisis cuaca, saya benar-benar tidak tahu bagaimana mereka berbicara dan apa istilah yang mereka gunakan. Jadi itu benar-benar sangat sulit. Saya harus mempelajari banyak film dokumenter dan membuat diri saya terbiasa," kata Park Min Young, dilansir berbagai sumber.

5. Song Kang Potong Pendek

Song Kang di Drama Forecasting Love and Weather. (Special)

Demi perannya sebagai Lee Si Woo, aktor Song Kang rela memangkas rambutnya menjadi lebih pendek. Hal ini dilakukan demi mendalami perannya sebagai pegawai yang polos, ceria, dan naif.

"Saya ingin terlihat seperti tidak terlalu baik dalam segi penampilan. Jadi rambut saya sangat pendek, saya ingin seperti seseorang yang tidak terlalu peduli dengan penampilannya," kata Song Kang, dilansir dari berbagai sumber.

6. Riset 2 Tahun

Cast Drama Forecasting Love and Weather. (Special)

Tidak main-main, demi menciptakan drama yang apik, sang penulis harus melakukan riset selama dua tahun. Mengingat drama yang mengusung tentang sebuah profesi di BMK belum pernah dibuat sebelumnya.

Penulis drama Forecasting Love and Weather pun membutuhkan waktu 8 bulan untuk memahami kinerja karyawan BMK. Bahkan sang penulis juga mengikuti keseharian dan lembur para pegawai BMK. Hal ini dilakukan demi mendapatkan feel suka-duka menjadi seorang pegawai BMK.