Waspada! 7 Faktor Penyebab Penyakit Jantung

Rabu, 26 Januari 2022 | 17:30:00

Sofiatun Hasanah

Penulis : Sofiatun Hasanah

Waspada! 7 Faktor Penyebab Penyakit Jantung

Ilustrasi sakit jantung (special)

Ladiestory.id - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia. Penyakit jantung sangat berbahaya, sebab dapat mengakibatkan kematian secara mendadak. Penyakit inni umumnya terjadi karena adanya penyumbatan atau kerusakan pembuluh darah di sekitar area jantung.

Hal ini membuat aliran darah menuju jantung terhambat, sehingga kadar oksigen menuju jantung berkurang. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menjadi pemicu penyakit jantung. Berikut Ladiestory.id telah merangkum beberapa faktor pemicu terjadinya penyakit jantung.

1. Keturunan

Ilustrasi keturunan keluarga. (special)

Keturunan atau riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung, akan memiliki resiko lebih besar untuk diturunkan kepada kerabat terdekat. Jadi, sangat penting bagi kita untuk mengetahui apakah di dalam keluarga ada yang pernah mengalami sakit jantung atau tidak.

Jika dalam keluarga ada riwayat sakit jantung, Kamu tidak perlu khawatir. Risiko tersebut dapat diminimalkan dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat lagi.

2. Usia

Ilustrasi berusia lanjut (special)

Semakin bertambahnya usia, maka semakin besar adanya risiko penyempitan pembuluh darah. Selain itu, kerja otot jantung akan semakin melemah seiring berjalannya waktu.

Pada umumnya seorang pria akan berisiko tinggi mengalami sakit jantung setelah memasuki usia 45 tahun, sedangkan perempuan biasanya setelah masa menopause. Hal tersebut terjadi karena pada saat menopause, hormon ekstrogen yang berfungsi melindungi perempuan dari penyempitan pembuluh darah, fungsinya akan menurun secara drastis.

3. Merokok

Ilustrasi merokok. (special)

Seorang perokok akan berisiko lebih besar mengalami sakit jantung dibandingkan orang yang tidak merokok. Di dalam rokok terdapat nikotin yang bisa membuat pembuluh darah bengkak. Selain itu, mengisap karbon monoksida yang terdapat dalam rokok, bisa merusak lapisan pembuluh darah sehingga membuat sakit jantung.

Namun, tak hanya perokok aktif saja yang berisiko terkena serangan jantung. Perokok pasif yang terus-menerus terpapar asap roko juga berisiko mengalami gejala penyakit jantung koroner.

4. Stres

Ilustrasi keturunan keluarga. (special)

Kondisi pikiran yang stres bisa mengakibatkan serangan jantung. Stres yang berkepanjangan dapat membuat penyempitan pembuluh darah. Oleh sebab itu, kita wajib mengelola pikiran kita agar tidak mudah stres dan tetap sehat.

5. Kolestrol dan Hipertensi

Ilustrasi kolestrol tinggi. (special)

Kolestrol yang tinggi dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakit jantung. Kandungan kolestrol jahat yang menumpuk akan menyebabkan dinding arteri menimbulkan plak, sehingga pembuluh darah semakin menyempit.

Selain itu, tekanan hipertensi juga berperan penting sebagai faktor penyebab terjadinya penyakit jantung. Pasalnya, ketika kita mengalami hipertensi secara otomatis jantung akan bekerja terlalu keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung membesar dan rentan mengalami kerusakan.

6. Pola Makan Tidak Sehat

Ilustrasi junk food (special)

Asupan gizi yang kurang seimbang akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita. Terlalu sering mengonsumsi makanan yang memiliki lemak jenuh, garam, dan gula dengan kadar yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung.

Hal ini sering terjadi ketika Kamu mengonsumsi junk food, soda dan aneka gorengan. Makanan tersebut cenderung kurang sehat, dan minim nutrisi. Kamu bisa mengubah untuk menjalani pola makan yang lebih sehat, dengan mengonsumi sayuran hijau, buah, kacang-kacangan, dan perbanyak minum air putih.

7. Kurang Olahraga

Ilustrasi bermalas-malasan. (special)

Kurangnya berolahraga atau melakukan aktivitas fisik merupakan salah satu faktor risiko penyebab penyakit jantung. Pasalnya, orang yang kurang beraktivitas atau berolahraga berpotensi mengalami obesitas atau kegemukan yang berakibat risiko jantung koroner.