Hal yang Harus Diperhatikan Oleh Pasien Diabetes Saat Berpuasa

Ladiestory.id - Sebagai umat muslim, tentunya seseorang ingin memenuhi kewajiban berpuasa di Bulan Ramadan, tak terkecuali dengan sebagian orang yang memiliki keterbatasan untuk melaksanakan puasa karena penyakit yang dialaminya.

Seperti halnya pada pasien diabetes atau yang dikenal dengan istilah diabetisi, tidak semua pasien diabetes bisa menjalani puasa. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah saat berpuasa yang memerlukan perhatian khusus bagi pasien diabetes.

Tidak semua diabetisi aman untuk berpuasa.  Pada diabetisi dengan risiko penurunan gula darah yang tinggi atau memiliki sakit infeksi yang berat tidak disarankan untuk berpuasa. Sedangkan bagi diabetisi dengan gula darah yang terkendali dapat berpuasa dengan aman. 

Meski begitu, sebelum menjalani puasa ada baiknya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk penyesuaian pola makan atau obat yang dikonsumsi. 

“Dalam keadaan normal, diabetisi dianjurkan untuk makan 3x porsi besar dan 2-3 x porsi kecil dalam sehari untuk menjaga kadar gula darah. Akan tetapi, jumlah ini bisa berkurang selama bulan puasa. Artinya, jenis makanan yang dipilih harus benar-benar diperhatikan. Jika Anda sudah mendapatkan panduan pola makan dari dokter untuk hari-hari biasa, terapkan hal serupa pula saat puasa dengan sedikit menggeser waktu makan siang tentunya,” jelas dr. Melisa Diah Puspitasari, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi.

“Pilihlah jenis makanan yang punya indeks glikemik rendah. Indeks glikemik adalah nilai yang menunjukkan seberapa cepat atau lambatnya suatu makanan dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Semakin rendah indeks glikemiknya, semakin lambat pula makanan diubah menjadi glukosa. Dengan demikian, kadar gula darah tidak akan melonjak secara tiba-tiba,” sambungnya.

Berikut ini adalah makanan yang direkomendasikan untuk diabetes saat puasa.

Sayuran: brokoli, wortel, kacang polong, sayuran hijau

Buah: jeruk, melon, apel, pisang

Karbohidrat: nasi merah, oat, roti dan pasta dari gandum utuh

Protein: daging tanpa lemak, dada ayam tanpa kulit, ikan, telur, tahu, tempe