1. Health
  2. Kenali Gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), Yuk Cegah Sedini Mungkin
Health

Kenali Gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), Yuk Cegah Sedini Mungkin

Kenali Gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), Yuk Cegah Sedini Mungkin

Ilustrasi Penderita GERD. (Canva)

Ladiestory.id - Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan secara berulang, menyebabkan gejala dan komplikasi tertentu. Ini merupakan bentuk kronis dari refluks asam, yang umumnya terjadi ketika katup antara kerongkongan dan lambung, yang disebut sfingter esofagus bawah (LES), tidak berfungsi dengan baik.

Ilustrasi Penderita GERD. (Canva)

 

Kenali Gejala GERD

Gejala umum GERD melibatkan sensasi terbakar di dada, yang sering disebut sebagai heartburn atau nyeri dada akibat asam lambung yang naik. Gejala lain dapat mencakup regurgitasi (munculnya asam atau makanan ke dalam mulut), batuk kronis, suara serak, atau kesulitan menelan. Gejala ini sering terjadi setelah makan atau berbaring.

Penyebab Penyakit GERD

GERD disebabkan oleh otot kerongkongan bawah yang mengerut, sehingga asam lambung mudah naik. Penyebabnya bisa karena makan terlalu banyak, mengambil posisi tidur setelah makan, obat-obatan berefek samping jantung berdebar, dan tekanan perut penderita hernia hiatal.  Selain itu, ada berbagai faktor risiko yang dapat berkontribusi menjadi penyebab GERD, seperti:

  • Penyakit tertentu, misalnya sindrom Zollinger-Ellison dan skleroderma (gangguan jaringan ikat)
  • Peningkatan produksi gastrin, suatu hormon yang mengatur pelepasan asam perut
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Kehamilan
  • Penggunaan obat tertentu seperti aspirin
  • Pertambahan usia
  • Berbaring atau tidur setelah makan
  • Tidak memberi jeda antara makan dan tidur
  • Merokok dan mengkonsumsi alkohol serta kopi
  • Terlalu sering mengonsumsi makanan yang dapat memicu asam lambung, seperti gorengan, makanan asam, dan makanan pedas
  • Makan terlalu banyak dalam sekaligus
  • Makan porsi besar atau makan terlambat pada malam hari

Cara Mencegah GERD

 

Follow our
media updates!
Ilustrasi Penderita GERD. (Canva)

 

Pencegahan GERD melibatkan gaya hidup sehat, termasuk menjaga berat badan yang sehat, menghindari merokok, tidak mengonsumsi makanan pencetus, dan mengelola stres. Hindari makan besar sebelum tidur dan pertahankan posisi tidur dengan kepala yang lebih tinggi. diagnosis GERD didasarkan pada riwayat klinis, gejala pasien, dan pemeriksaan fisik. Endoskopi atau tes pH dapat digunakan untuk menilai kerusakan kerongkongan atau tingkat keasaman dalam kerongkongan.  Pengobatan GERD melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan dalam kasus yang parah, pilihan pengobatan bedah.

Perubahan Gaya Hidup dan Pola Makan

Langkah pertama mengobati GERD adalah mengubah gaya hidup dan pola makan. Makanan tertentu memperburuk refluks. Saran untuk membantu meringankan gejala meliputi:

  • Menurunkan berat badan jika pasien kelebihan berat badan, dari semua perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan, ini yang paling efektif.
  • Menghindari makanan yang dapat meningkatkan kadar asam di perut salah satunya kafein.
  • Menghindari makanan yang dapat menurunkan tekanan di esofagus bagian bawah, misalnya makanan berlemak dan alkohol.
  • Menghindari makanan yang memengaruhi gerak peristaltik (gerakan otot di saluran pencernaan pasien), seperti kopi, alkohol, dan cairan asam.
  • Hindari makanan yang dapat memperlambat pengosongan lambung.
  • Jangan makan dalam porsi besar.
  • Berhenti merokok.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan.
  • Tinggikan level kepala saat berbaring.

Walaupun belum ada studi yang dapat memperlihatkan kemaknaannya, namun pada dasarnya usaha ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi refluks serta mencegah kekambuhan. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam modifikasi gaya hidup seperti mengurangi konsumsi lemak serta mengurangi jumlah makanan yang dimakan karena keduanya dapat menimbulkan distensi lambung, menurunkan berat badan pada pasien kegemukan serta menghindari pakaian ketat sehingga dapat mengurangi tekanan intra abdomen, menghindari makanan/minuman seperti coklat, teh, peppermint, kopi dan minuman bersoda karena dapat menstimulasi 12 sekresi asam.

Follow our
media updates!
Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel