Masuk ke Daftar 100 Instagram Rich List 2022, Ini Profil Raditya Dika

Minggu, 28 Agustus 2022 | 00:01:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

Masuk Ke Daftar 100 Instagram Rich List 2022, Ini Profil Raditya Dika

Profil Raditya Dika. (Special)

Ladiestory.id - Sosok Raditya Dika beberapa waktu lalu sempat menjadi trending topik di berbagai media sosial. Sebab, dirinya menjadi satu-satunya tokoh publik dari Indonesia yang masuk dalam 100 Instagram Rich List 2022. Penulis yang sukses terjun ke dunia entertainment ini dikenal sebagai sosok inspiratif.

Selain menulis, suami dari Anissa Aziza ini juga merupakan komika, sutradara, Youtuber, dan aktor. Pria yang lahir pada tanggal 28 Desember 1984 ini merupakan anak pertama dari pasangan Joselin Nasution dan Etty Purnamawati. Ia memiliki empat orang adik. Berikut profil Raditya Dika.

Memilih Mengganti Nama

Profil Raditya Dika. (Special)

Raditya Dika memiliki nama asli Dika Angkasaputra Moewarni Nasution. Ketika memasuki bangku sekolah dasar, ia membaca salah satu buku yang berbahasa sansekerta dan menemukan kata Raditya yang berarti matahari. Kemudian, ia meminta izin kepada orang tuanya untuk mengganti namanya tersebut sebab ia merasa keberatan dengan nama yang ia miliki saat ini.

Keinginan tersebut akhirnya juga mendapat persetujuan dari sang Ibunda. Hal tersebut mulai Raditya Dika lakukan ketika menggunakan nama barunya dalam ijazah SD dan berlanjut hingga nama KTP dan SIM-nya. Sejak saat itulah dirinya lebih dikenal sebagai nama Raditya Dika daripada nama aslinya.

Perjalanan Karier

Raditya Dika (Special)

Hobi menulis bukunya diketahui telah dimiliki sejak kelas 4 SD dan memutuskan untuk memulai menulis melalui blog pada saat di bangku kelas 2 SMA. Ia pun menggunakan blog tersebut sebagai tempat bercerita kisah hidupnya sehari-hari. Berawal dari blog tersebut akhirnya pada tahun 2005, dirinya berhasil merilis karya pertamanya berjudul "Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh". Buku ini mengisahkan kehidupannya selama berkuliah di Adelaide, Australia.

Format yang diusunya pun cukup menarik berbentuk diary (buku harian). Kemudian pada tahun 2006, ia meluncurkan buku keduanya Cinta Brontosaurus. Lalu, pada 29 Agustus 2007 karya bukunya yang berjudul Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa.

Kunci Kesuksesan Karyanya

Raditya Dika (Special)

Meski Ia dianggap memiliki karya yang sukses di pasaran. Ternyata, saat awal penerbitan bukunya ia mengalami kendala. Bahkan Raditya menganggap bukunya termasuk tidak begitu laris. Menurut Radit, ini adalah risiko masuk dalam genre baru yang belum banyak membuat orang tertarik untuk membaca.

Melihat hal tersebut, Radit mencari cara dengan melakukan strategi pemasaran dari mulut ke mulut. Ia pun juga meminta para pembacanya untuk berfoto dan mengirimkannya ke Radit untuk kemudian dirinya posting ke media sosial. Meski, kala itu pemasaran melalui media sosial belum berkembang pesat. Berawal dari hal tersebut, buku pertamanya pun laris dan mampu masuk kategori best seller.

Mulai Tampil di Layar Kaca

Profil Raditya Dika. (Special)

Karena kesuksesan karya novelnya, ia pun berhasil mencuri perhatian produser film untuk mengangkatnya menjadi sebuah film. Hingga, pada tahun 2009 novel pertamanya yang berjudul "Kambing Jantan" diangkat ke layar lebar. Raditya Dika juga berperan sebagai tokoh utama sekaligus penulis skenarionya.

Selain itu, beberapa novelnya juga diangkat ke layar lebar seperti "Cinta Brontosaurus", "Manusia Setengah Salmon", "Marmut Merah Jambu" hingga "Koala Kumal". Kisahnya rata-rata mengangkat percintaan yang gagal. Selain film, dirinya juga berkesempatan untuk bermain dalam serial komedi "Malam Minggu Miko" yang ia buat. Radit juga seringkali mengisi beberapa acara seperti menjadi host di "Comic Action" di Kompas TV.

Aktif Menjadi Komika

Profil Raditya Dika. (Special)

Selain menulis dan terjun ke dunia perfilman, Raditya Dika juga terjun ke dunia komedi. Hal tersebut berawal dari kekagumannya pada cerita-cerita Lupus yang ditulis oleh Hilman Hariwijaya. Ia berhasil menjadi seorang komika yang disebut sebagai sosok senior dalam ranah komedi tunggal.

Ia bahkan dipercaya menjadi salah satu juri Stand Up Comedy Indonesia, sebuah ajang pencarian bakat komika terbesar di Indonesia. Keahliannya dalam komedi tunggal banyak disetarakan dengan nama besar seperti Ernest Prakasa hingga Pandji Pragiwaksono. Ilmu stand up comedy nya diperoleh ketika berkuliah di Australia.