Senjata Melawan Radikal Bebas Bernama Antioksidan

Rabu, 25 November 2020 | 14:06:33

LS Health

Penulis : LS Health

Senjata Melawan Radikal Bebas Bernama Antioksidan

Sumber radikal bebas dari luar tubuh yang dapat ditemukan sehari-hari, seperti asap rokok, asap kendaraan, dan makanan yang terkontaminasi pestisida. Radikal bebas itu berisiko merusak sel-sel di dalam tubuh dan memicu penyakit serius. Mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dapat mengurangi risiko kerusakan tersebut.

Buah pisang yang sudah dibelah akan berubah warna dengan cepat. Daging ayam yang tidak disimpan di dalam lemari pendingin lama-kelamaan akan menjadi basi. Inilah yang dinamakan proses oksidasi. Sel-sel pada tubuh manusia pun mengalami proses alami seperti itu. Radikal bebas adalah sebutan untuk sel-sel rusak yang dapat menyebabkan kondisi negatif tertentu. Untuk mencegah kerusakan, tubuh membutuhkan cukup antioksidan.

Antioksidan vs Radikal Bebas

Antioksidan adalah bahan yang membantu melindungi sel-sel tubuh kamu dari efek buruk radikal bebas. Radikal bebas dapat terbentuk secara alami di dalam tubuh dan bisa diperoleh dari luar tubuh. Radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh adalah bahan kimia yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan. Sedangkan radikal bebas dari luar tubuh ditimbulkan akibat asap rokok dan radiasi. Radikal bebas yang tidak dapat ditangani tubuh dapat menjadi pemicu berbagai penyakit kronis, seperti kanker dan sakit jantung.

Jenis dan Sumber Antioksidan

Terdapat beragam jenis antioksidan. Tiap jenis antioksidan bekerja dengan cara yang berbeda, untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Vitamin C diketahui dapat mencegah kerusakan dengan menangkap dan menetralisasi radikal bebas, sementara vitamin E dapat memecah rantai radikal bebas. Flavonoid dan polifenol merupakan antioksidan yang terdapat pada berbagai jenis makanan dan merupakan bagian terbesar dari antioksidan. Beberapa sayur dan buah mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan yang lain. Contoh antioksidan yang digunakan tubuh adalah vitamin C, E, dan betakaroten. Ketiganya banyak terkandung dalam buah dan sayur berwarna merah, oranye, kuning, dan ungu.

Berikut ini adalah beberapa makanan sumber antioksidan utama yang disarankan untuk dikonsumsi secara rutin.

  • Buah-buahan: apel, pir, anggur, jeruk, jeruk bali, pisang, bidara, mangga, nanas, pepaya, sukun, stroberi.
  • Sayur-sayuran: brokoli, asparagus, tomat, kubis merah, petai, dan ubi merah.
  • Kacang-kacangan: pecan, kenari, almond.
  • Selain bahan di atas, cokelat hitam, teh (misalnya teh hijau dan teh oolong), tanaman herbal seperti kayu secang, dan kopi tanpa bahan tambahan, juga merupakan
  • Sumber antioksidan yang baik. Sebisa mungkin konsumsi beragam kelompok makanan agar mendapatkan manfaat terbaik dari semua jenis.

Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita lanjut usia yang tidak terbiasa mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar tiap hari akan memiliki risiko 25 persen lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung dalam waktu 10 tahun ke depan dibandingkan yang tidak. Hindari memasak sayuran terlalu matang agar kandungan vitamin tidak hilang. Cara terbaik mengonsumsi sayur adalah dengan dikonsumsi mentah atau dikukus setengah matang.

Sayur dan Buah Alami Lebih Disarankan

Penelitian menemukan bahwa suplemen antioksidan belum tentu mendatangkan manfaat sebanyak antioksidan yang terdapat dalam bahan makanan segar. Bahkan terdapat penelitian yang menemukan bahwa dalam beberapa kasus suplemen ini dapat mendatangkan risiko. Selain berisiko menyebabkan komplikasi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain, suplemen antioksidan dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Pada perokok, suplemen betakaroten dalam kadar tinggi berisiko menyebabkan kanker paru-paru. Sementara suplemen vitamin E dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko stroke dan kanker prostat.

Meski makanan kaya akan antioksidan berguna untuk menangkal radikal bebas, bukan berarti langsung dapat mencegah semua penyakit. Manfaat yang didapat dari makanan bergizi bisa dimaksimalkan dengan paduan pola hidup sehat, seperti olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, dan tidak merokok.

 

Sumber Foto Utama: Freepik.com