Terlambat Menikah Bukan Masalah, Ini 5 Keuntungannya

Selasa, 24 Januari 2023 | 00:01:00

Penny Fatikasari

Penulis : Penny Fatikasari

Terlambat Menikah Bukan Masalah, Ini 5 Keuntungannya

Ilustrasi perempuan. (Special)

Ladiestory.id - Menikah bukanlah suatu ajang perlombaan. Menikah merupakan hal pribadi  yang dilakukan ketika seseorangsudah siap secara fisik, mental, hingga finansial.

Namun, di Indonesia sendiri, pernikahan kerap menjadi permasalahan hingga bahan omongan yang bisa menyinggung perasaan seseorang. Kendati demikian, kamu tidak perlu khawatir dan memikirkan semua omongan orang lain, karena terlambat menikah pun bisa memiliki beberapa keuntungan.

Fokus Pada Karier dan Finansial

Ilustrasi perempuan bekerja. (Special)

Usia bukanlah menjadi tolok ukur serta patokan seseorang untuk segera menikah dan mendapatkan jodoh yang matang. Tentunya, ada banyak faktor penentu seseorang untuk menimbang segera menikah sampai benar-benar siap menghadapi problematika pernikahan dan konflik rumah tangga, salah satunya adalah hal finansial.

Kondisi pasangan yang belum siap secara finansial kerap menjadi konflik dalam hubungan pernikahan. Oleh sebab itu, tidak masalah bagimu untuk tidak buru-buru menikah apabila kondisi finansial memang belum matang. Kamu pun bisa fokus untuk berkarier dan menabung agar pundi-pundi keuanganmu bisa stabil dan mencukupi kebutuhanmu kelak.

Tidak Sembarang Pilih Pasangan

Ilustrasi pasangan. (Special)

Adanya paksaan dari lingkungan untuk segera menikah dikarenakan umur yang sudah matang kerap menjadi problematika dalam hidup seseorang. Hal ini akan membuatmu menjalani pernikahan tidak sepenuh hati, karena belum adanya kesiapan. Padahal, seseorang perlu mempersiapkan banyak hal untuk menikah, baik secara fisik maupun mental.

Terlalu buru-buru menikah dengan seseorang tanpa mempertimbangkan bibit, bobot dan bebet juga merupakan salah satu keputusan yang kurang tepat. Ketika kamu siap menikah dengan seseorang, maka kamu juga harus siap menerima segala kelebihan dan kekurangannya.

Nah, sebelum kamu siap untuk memutuskan menikah, kamu pun sudah harus mengenal lebih jauh pribadi pasangan maupun keluarganya. Hal ini bertujuan agar setelah menikah kamu tidak lagi terkejut melihat perilaku dan sifat asli dari pasangan.

Keinginan untuk Berpisah Lebih Kecil

Ilustrasi perempuan. (Special)

Jika kamu sudah mantap untuk melangsungkan pernikahan dengan pasangan, maka adanya keinginan untuk berpisah lebih kecil, baik bagi dirimu maupun pasangan. Hal ini dikarenakan kamu dan pasangan sudah saling mengerti dan memahami kepribadian masing-masing, bahkan dirimu tidak menaruh ekspektasi yang tinggi terhadap pasangan.

Ketika kamu sudah siap menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, maka kamu tidak lagi mempermasalahkan hal-hal yang bisa saja terjadi. Bahkan, kalian pun siap mengatasi konflik dan mencari solusi dengan baik.

Kamu yang Mengerti Kebahagiaanmu

Ilustrasi perempuan. (Special)

Kamu yang lebih mengerti atas kebahagiaanmu sendiri. Yup, setelah menikah, bukan berarti kamu akan selalu menemukan kebahagiaan dan tawa di dalamnya.

Menikah berarti kamu memiliki peran dan tanggung jawab dan prioritas yang baru, baik sebagai seorang suami ataupun istri. Setelah menikah, kamu tidak lagi mengutamakan ego pribadi. Menikah berarti membangun sebuah komitmen. Kebahagiaanmu tidak berdasarkan keinginan orang lain, melainkan kebahagiaanmu berdasarkan dirimu sendiri.

Tidak Ada Tuntutan

Ilustrasi perempuan. (Special)

Banyak yang terjebak pada suatu pemikiran jika kehidupan setelah menikah akan lebih bahagia dibandingkan ketika masih single. Namun kenyataannya, banyak pula mereka yang sudah menikah merasa tertekan karena menjadi orang tua baru atau ekonomi yang belum mapan.

Bahkan, ada pula orang yang merasa tertekan karena adanya desakan dari pihak keluarga dan lingkungan pertemanan untuk segera menikah dan bukan atas keinginannya sendiri. Padahal, kenyataannya pernikahan bukanlah suatu paksaan dan bukan suatu tuntutan sosial yang harus dipenuhi.

Nah, terlambat menikah tidak akan membuatmu memaksakan diri untuk mengikuti apa yang oran lain inginkan. Kamu tetap bisa bahagia dan menikmati kesendirianmu ketika teman-temanmu mengalami konflik yang terjadi dalam rumah tangga. Untuk itu, kamu bisa mempersiapkan fisik dan mental lebih banyak tanpa harus menerima tuntutan dari siapa pun.