5 Tips Jaga Kesehatan Mental Remaja, Orang Tua Wajib Tahu!

Sabtu, 8 Oktober 2022 | 00:01:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

5 Tips Jaga Kesehatan Mental Remaja, Orang Tua Wajib Tahu!

Ilustrasi remaja. (Special)

Ladiestory.id - Setiap manusia dewasa tentu saja pernah mengalami masa remaja. Ketika memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami banyak hal yang tidak mudah untuk dilewatinya.

Apalagi, sejak pandemi Covid-19 melanda, banyak remaja mengalami berbagai hal yang membuatnya merasa sulit dan khawatir. Pasalnya, sekolah tempat mereka belajar ditutup dan beralih melalui kelas daring.

Kegiatan lain seperti bertemu teman hingga berpartisipasi di kelas secara langsung pun menghilang. Akibatnya, terjadi sebuah perubahan drastis dalam pola hidup remaja.

Selain itu, adanya pandemi tersebut memicu timbulnya rasa cemas, terisolasi hingga kecewa. Hal ini perlu diwaspadai orang tua, sebab dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan mental pada remaja. Nah, berikut lima tips menjaga kesehatan mental remaja.

Sadari Rasa Cemas sebagai Hal yang Wajar

Ilustrasi remaja mengalami kecemasan. (Special)

Dampak dari ditutupnya sekolah dalam waktu yang lama membuat para remaja menjadi merasa cemas. Meski kini sekolah perlahan kembali dibuka untuk pembelajaran secara tatap muka, remaja tetap memerlukan adaptasi kembali.

Menurut seorang psikolog, Damour, kecemasan merupakan sebuah hal normal dan sehat. Sebab, dengan kecemasan dapat membantu seseorang dalam menjaga kewaspadaannya terhadap ancaman dan juga langkah melindungi diri. Sehingga, merasa cemas merupakan sesuatu yang perlu disadari sebagai hal yang wajar. 

Cari Aktivitas sebagai Pengalihan

Ilustrasi baca buku. (Special)

Ketika remaja mengalami berbagai kondisi sulit, maka diperlukan bantuan untuk mengenali masalah sebagai dua kategori. Pertama, hal-hal yang dapat dikendalikan dan kedua, hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.

Kebanyakan remaja akan jatuh pada pilihan kedua. Untuk itu, alangkah baiknya, orang tua mengajak putra-putrinya yang remaja melakukan berbagai aktivitas dalam rangka bentuk pengalihan.

Lakukan kegiatan seperti menonton film kesukaan bersama, menggambar, membaca buku hingga bermain games bersama. Pengalihan ini bukan berarti sebagai bentuk penolakan, tapi justru sebagai langkah menemukan keseimbangan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Terapkan Self Love

Ilustrasi mencintai diri sendiri. (Special)

Tentu saja, usia remaja akan sangat rentan dengan kecemasan, ketakutan dan hal-hal lain yang meliputinya. Tak jarang, remaja banyak yang kehilangan rasa mencintai diri dan fokus terhadap kemampuan diri.

Oleh karena itu, orang tua perlu membantu remaja dalam melaksanakan penerapan self love. Misalnya, mengajak membaca buku baru, melakukan hobi atau sekadar bermain alat musik bersama. Hal ini dapat menjadi cara yang baik dan produktif untuk menjaga kesehatan mental.

Komunikasi dengan Orang Terdekat

Ilustrasi komunikasi. (Special)

Masa remaja tentu sangat lekat dengan terjadinya proses pubertas. Oleh karena itu, acap kali para remaja lebih menyukai menghabiskan waktu dengan teman-temannya.

Pilihan ini merupakan sesuatu yang dapat dikatakan tepat selama dalam pengawasan orang tua. Sebab, dengan berkembangnya zaman dan teknologi, gerbang pergaulan yang salah bisa saja menimpa para remaja.

Orang tua perlu memberikan batasan terhadap para remaja, sebagai bentuk rasa peduli. Misalnya, memberikan batas penggunaan layar handphone untuk menghindari dampak kecanduan. Arahkan juga para remaja untuk lebih melakukan komunikasi secara langsung, seperti berbincang atau melakukan kegiatan bersama.

Nulis Jurnal Gratitude

Ilustrasi remaja menulis jurnal. (Special)

Menulis mungkin terlihat sebagai sebuah kegiatan biasa. Namun, ternyata dibalik menulis menyimpan berbagai manfaat, salah satunya dapat menjadi media mengekspresikan diri.

Pada era pandemi, banyak remaja yang mengalami stres atau tekanan, seperti rasa cemas dan khawatir. Menulis jurnal gratitude dapat melatih para remaja untuk lebih jujur pada diri sendiri dan sebagai terapi untuk kesehatan mental.

Selain itu, menulis juga membantu remaja untuk lebih bersyukur atas apa yang mereka miliki, menjadi pribadi lebih baik dan dapat membantu mengontrol emosi yang negatif. Sehingga, bagi para orang tua mengajak para remaja menulis jurnal gratitude adalah sebuah hal yang baik dan positif.