Mengenal Co-Parenting, Pola Asuh yang Diterapkan Zayn Malik dan Gigi Hadid

Selasa, 2 Agustus 2022 | 21:45:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

Mengenal Co-Parenting, Pola Asuh Yang Diterapkan Zayn Malik Dan Gigi Hadid

ilustrasi co-parenting. (Special)

Ladiestory.id - Pasangan Zayn Malik dan Gigi Hadid pernah menjadi idaman para netizen. Namun sayangnya, keduanya harus memutuskan untuk berpisah setelah memiliki putri pertama mereka. Meski begitu, keduanya tetap sepakat untuk melakukan pengasuhan secara bersama dengan menerapkan co-parenting.

Hal ini disampaikan oleh mereka pada awak media yang kala itu tengah mengajukan pertanyaan mengenai masa depan putri mereka akan diasuh seperti apa. Mungkin, kamu sedikit asing mendengar istilah. Namun, sebenarnya, apa sih yang dimaksud co-parenting? Simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Co-Parenting

ilustrasi co-parenting. (Special)

Pola asuh co-parenting pertama kali digagas oleh Association of Separated Parent, komunitas orangtua bercerai yang basisnya berada di Italia. Co-pareting sendiri merupakan sebuah usaha atau penerapa pola asuh yang dilkukan bersama-sama meskipun status suami dan istri tersebut telah berpisah. Meski komitmen pernikahan telah berhenti dan selesai. Namun, tidak dengan komitmen mengasuh dan membesarkan anak untuk dilakukan oleh kedua belah pihak.

Zayn dan Gigi sendiri menerapkan co-parenting sesuai kesepakatan mereka bersama. Sebab, menurut mereka anak berhak untuk memiliki kesempatan dan mendapat pengasuhan yang baik demi masa depan mereka. Anak juga tidak perlu menjadi korban yang terkena dampak langsung dari keputusan bercerai kedua orang tuanya. Di Indonesia sendiri, ada beberapa public figure yang menerapkan pola asuh ini, lho. Salah satunya adalah Rachel Vennya dan Niko Al-Hakim yang sepakat untuk membesarkan bersama-sama putra dan putri mereka.

Aturan Dasar Co-Parenting

ilustrasi co-parenting. (Special)

Ketika memutuskan untuk menjalani  pengasuhan secara bersama, maka kamu dan rekanmu merupakan sebuah tim. Layaknya dalam permainan sepak bola diperlukan kerja sama yang baik, bukan? Dalam co-parenting sendiri ada sebuah aturan dasar yang perlu dipegang oleh masing-masing pihak supaya terjadi kerjasama yang baik.

Beberapa diantaranya seperti,  harus memiliki fokus dan tekad yang kuat ketika mengasuh anak. Sebab, anak yang mendapat kasih sayang secara aktif dan penuh dalam kehidupannya tanpa peduli status perkawinan kedua orang tuanya apa, adalah salah satu penentu kesuksesannya. Miliki rencana, ketika melakukan co-parenting perlu adanya rencana yang jelas meliputi hal-hal yang terkait pengaturan hidup anak. Misalnya, rutinitas penjemputan dan pengantaran, keputusan perawatan kesehatan hingga masalah sekolah mana yang cocok untuk anak.

Selain itu, pastikan komunikasi kamu dengan rekan secara teratur selama berkaitan dengan pengasuhan anak. Tak hanya terkait pendidikan anak namun juga terkait kehidupan anak sehari-hari. Kamu juga memerlukan konsistensi dalam menjalankannya rutinitas yang telah dibentuk, seperti ritual sebelum tidur, bangun tidur hingga apa konsekuensi ketika anak berperilaku buruk.

Yang terpenting, hindari adanya pertengkaran antara kamu dan rekanmu terutama di depan anak. Kamu dan rekan perlu menanamkan dan menunjukkan rasa saling hormat sehingga anak dapat menangkap teladan yang baik dari orang tuanya.

Manfaat Co-Parenting

ilustrasi co-parenting. (Special)

Setelah mengetahui pengertian co-parenting dan aturan dasarnya. Maka, kamu juga perlu mengetahui segudang manfaat yang timbul dari pola asuh co-parenting. Pertama, anak menjadi merasa aman. Meski kedua orang tuanya bercerai mereka tidak merasa menjadi korban. Hal ini dan dapat membantu anak menyesuaikan diri serta membangun kembali harga diri yang sehat dan baik.

Kedua, menjadi contoh yang baik untuk diikuti. Ketika ayah dan ibunya memutuskan untuk bercerai namun tetap melakukan kerja sama dalam mengasuh anak, dapat menjadi contoh yang baik. Anak akan terus membawa hal baik ini hingga dewasa saat ia telah menjalani rumah tangganya sendiri.

Ketiga, anak lebih sehat secara mental dan emosional. Anak yang lebih sering terpapar konflik orang tua memungkinkan untuk berkembangnya berbagai masalah seperti kecemasan, depresi hingga ADHD. Maka, dengan menerapkan co-parenting dapat membuat anak merasa didukung dan berkembang dengan baik  meski telah berpisah.

Itulah penjelasan mengenai pola asuh co-parenting yang dilakukan oleh Zayn Malik dan Gigi Hadid. Kunci utama dalam pola asuh ini yaitu, kamu dan rekan harus memisahkan antara hubungan pribadi dengan pengasuhan anak.