Wajib Tahu! Berikut Kekurangan Penggunaan Tampon saat Menstruasi

Minggu, 1 Januari 2023 | 00:01:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

Wajib Tahu! Berikut Kekurangan Penggunaan Tampon Saat Menstruasi

Ilustrasi tampon. (Special)

adiestory.id - Saat menstruasi, tampon menjadi salah satu pilihan bagi wanita. Namun, umumnya tampon perlu diganti setiap 4-5 jam supaya tidak menyebabkan adanya infeksi. Sayangnya, salah satu wanita asal Massachusetts, Amerika serikat tanpa sengaja justru meninggalkan tampon di dalam saluran reproduksinya selama dua tahun.

Hal ini diketahui dari video TikTok yang dibagikan salah satu pengguna bernama Melanie Galeaz. Awalnya, gadis ini mengalami gejala berupa rasa sakit pada bagian organ intim. Bahkan, tercium aroma tak sedap pada area kemaluannya. Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter, Melanie didiagnosa mengalami kondisi serius yang dinamai toxic shock syndrome.

Kondisi berbahaya ini biasanya memang terjadi dan berkaitan dengan penggunaan tampon yang kurang tepat. Tentunya, hal tersebut sangat berbahaya, bukan? Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui lebih jelas apa saja kekurangan penggunaan tampon, simak penjelasannya berikut ini.

Sulit untuk Digunakan

Ilustrasi tampon. (Special)

Bagi pengguna baru tampon, dalam mengaplikasikannya saat menstruasi terbilang lebih sulit digunakan daripada pembalut menstruasi yang cukup ditempelkan pada celana dalam. Nah, bagi kamu yang ingin menggunakan tampon, mulailah dengan mengetahui lokasi kemaluan, sehingga dapat diletakkan secara tepat.

Kamu dapat menggunakannya dengan duduk di toilet atau sambil berdiri dan sedikit berjongkok. Cobalah untuk rileks dan menarik nafas dalam-dalam.

Kemudian, atur ujung pegangan tampung dan letakkan ujung tampon di dalam kemaluan secara tepat. Setelah terpasang, arahkan tampon ke punggung bawah. Temukan tempat yang nyaman supaya kamu tidak mengalami gangguan selama menggunakannya. 

Memungkinkan Terjadinya Alergi

Ilustrasi tampon. (Special)

Tampon terbuat dari bahan yang sama dengan pembalut, yakni berbahan bantalan kapas yang memiliki daya serap tinggi untuk cairan menstruasi. Bentuk tampon sendiri seperti tabung silinder yang lebih kecil serta memiliki benang penarik di ujungnya.

Sayangnya, sebagian orang memiliki alergi dengan bahan kapas yang terdapat di dalam alat kemaluan. Selain itu, jika kamu tidak membersihkan dan merawat tampon dengan benar, hal itu juga akan menimbulkan berbagai infeksi. Contohnya, kamu memasukkan tampon tanpa memastikan kebersihan dan kelembapannya.

Dapat Menyebabkan Iritasi di Vagina

Ilustrasi tampon. (Special)

Berbeda dengan pembalut yang lebih berisiko mengiritasi bagian luar kemaluan, tampon justru cenderung mengiritasi dan membuat vagina lebih cepat terasa kering. Sehingga, penggunaannya tidak disarankan selama semalaman.

Sebab, semakin lama memasukkan tampon, justru membuat vagina teriritasi bahkan terjadi infeksi seperti infeksi saluran kemih. Sehingga, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan ketika akan menggunakan atau melepas tampon. Kamu juga perlu membersihkan tampon yang sudah digunakan dengan air mengalir supaya darah menstruasi hilang secara menyeluruh.

Tingkatkan Risiko Terjadinya Infeksi

Ilustrasi tampon. (Special)

Selain menyebabkan adanya alergi hingga iritasi pada alat kelamin, jika kamu tidak membersihkan tampon dengan sangat baik, hal itu justru semakin meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Sehingga, jangan lupa bilas hingga bersih dan keringkan tampon dengan baik.

Jangan lupa, buang tampon yang telah kamu gunakan selama 4 hingga 5 jam tersebut. Apabila kamu menggunakan lebih dari waktu yang ditentukan, maka akan menimbulkan risiko toxic shock syndrome (TSS). Sindrom ini terjadi karena tumbuh kembangnya bakteri pada tampon, sehingga berakibat fatal hingga mengancam jiwa.

Sulit Mencari Ukuran yang Sesuai

Ilustrasi tampon. (Special)

Sama halnya seperti pembalut yang memiliki berbagai ukuran, tampon juga memiliki pilihan ukuran yang menyesuaikan dengan kemaluan para wanita supaya membuat nyaman. Namun, karena belum banyak produsen tampon di Indonesia, tentunya pilihan ukuran belum begitu banyak.

Alhasil, hal ini membuat tampon tidak dapat cocok di semua orang. Bagi kamu yang ingin mulai menggunakan tampon, kamu perlu mencoba beberapa merek sebelum menemukan yang pas sesuai dengan ukuran alat kelamin.