Dear Milenial, Ini 6 Tanda Kamu Mengalami Fenomena “Burnout Generation”

Sabtu, 7 Januari 2023 | 00:01:00

Penny Fatikasari

Penulis : Penny Fatikasari

Dear Milenial, Ini 6 Tanda Kamu Mengalami Fenomena “Burnout Generation”

Ilustrasi burnout. (Special)

Ladiestory.id - Adanya tuntutan untuk bersaing ditengah perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat membuat generasi milenial memiliki beberapa kelebihan. Beberapa kelebihan tersebut antara lain rasa ambisius, fleksibel, multitasking, serta ide-ide kreatif.

Namun, kelebihan yang dimiliki generasi milenial justru dapat memicu terjadinya masalah psikologis yang dikenal dengan istilah “burnout generation”. Burnout generation ini dapat diartikan sebagai kelelahan psikologis yang dapat membuat seseorang menjadi stres hingga tidak fokus.

Lantas, apa saja tanda-tanda seseorang mengalami fenomena burnout generation? Berikut ulasannya!

Alami Stres Berlebihan

Ilustrasi stres. (Special)

Kondisi kelelahan secara psikologis ini membuat para kaum milenial mengalami stres yang berlebihan. Tuntutan dan persaingan dalam dunia kerja yang tinggi dan serba cepat mengharuskan mereka untuk cepat dan sigap dalam bekerja.

Kondisi kelelahan psikologis ini juga dapat ditandai dengan perasaan murung, frustasi, mengalami mood swing, bahkan emosi menjadi labil. Apabila hal ini terjadi secara berkepanjangan, mereka akan mengalami depresi bahkan produktivitas kerja menjadi menurun. Selain itu, mereka akan lebih mudah menjadi pribadi yang pesimis bahkan kehilangan motivasi kerja.

Mudah Sakit

Ilustrasi sakit. (Special)

Jika keadaan stres sudah sangat tingg,  maka mereka akan mudah terserang penyakit. Kondisi fisik yang lelah membuat daya tahan tubuh menjadi menurun.

Mereka yang mengalami “burnout generation” rentan terserang penyakit seperti demam, flu, tipes, asam lambung, hingga pusing. Maka dari itu, jika kondisi ini terus-menerus menyerang fisik dan tubuhmu, ada baiknya kamu beristirahat sejenak dan berobat untuk mendapat perawatan medis agar kesehatanmu kembali pulih.

Kelelahan Fisik dan Mental

Ilustrasi kelelahan fisik dan mental. (Special)

Gangguan psikologis akibat “burnout generation” selanjutnya dapat membuat kondisi fisik dan mental menjadi lelah bahkan tidak bersemangat. Mereka akan merasa malas untuk bangun pagi dan pergi bekerja, menjadi acuh dan kurang motivasi dalam bekerja, sehingga mereka kerap merasa sedih dan cemas.

Produktivitas Kerja Menurun

Ilustrasi burnout. (Special)

Menurunnya produktivitas dalam bekerja dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya aktivitas kerja yang membosankan, kelelahan, kurang beristirahat, terlalu banyak mengecek dan bermain sosial media, atau sistem kerja yang kurang efisien. Tidak produktif dalam melakukan pekerjaan juga bisa ditandai dengan seseorang mengalami “burnout”.

Hal ini bisa dipengaruhi oleh tuntutan kerja yang terlalu banyak dan melebihi batas kemampuan, persaingan antarrekan kerja yang tidak sehat, atau pembagian tugas yang tidak seimbang. Kurangnya apresiasi dari atasan atas keberhasilan kerja yang telah dicapai juga bisa menyebabkan seseorang mengalami burnout.

Konflik dengan Rekan Kerja

Ilustrasi konlifk dengan rekan kerja. (Special)

Kondisi burnout juga dapat diakibatkan adanya konflik dengan rekan kerja. Hal ini pun akan membuat seseorang mengalami gejolak emosi yan tidak stabil, kurang interaksi dan komunikasi, bahkan membuat dirinya tidak peduli dengan kondisi sekitar. Alhasil, hubungan sosial antarrekan kerja menjadi tidak baik.

Sering Berpindah-pindah Tempat Kerja

Ilustrasi bekerja. (Special)

Dunia kerja yang dipenuhi dengan tekanan mengharuskan kaum milenial berhadapan dengan situasi yang tidak nyaman serta mudah mengalami stres hingga burnout. Berbagai kondisi tersebut bisa menjadi penyebab generasi milenial tidak bertahan lama dalam sebuah perusahaan.

Sehingga, banyak di antara mereka yang sering kali berpindah-pindah ke tempat kerja untuk mendapatkan posisi dan ketenangan kerja yang sesuai dengan harapan. Mulai dari pembagian tugas yang jelas hingga salary yang sesuai dengan hasil kerja mereka.