Tepis Stigma Negatif MSG, Ajinomoto dan PERGIZI PANGAN Edukasi Masyarakat

Rabu, 9 Februari 2022 | 00:01:00

Astri Supriyati

Penulis : Astri Supriyati

Tepis Stigma Negatif Msg, Ajinomoto Dan Pergizi Pangan Edukasi Masyarakat

Ilustrasi anak obesitas. (Special)

Ladiestory.id - Ajinomoto turut berperan dalam menyebarluaskan edukasi pencegahan obesitas dengan bekerjasama bersama PERGIZI PANGAN Indonesia menggelar acara webinar “Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?”.

Dalam acara webinar yang diselenggarakan pada 2 Februari 2022 lalu, dihadiri oleh dosen gizi, mahasiwa gizi dan ahli gizi berjumlah 430 peserta di seluruh indonesia.

Turut hadir juga Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, memaparkan fakta-fakta ilmiah dan jurnal penelitian terbaru mengenai bumbu umami sehingga dapat menepis stigma negatif bahwa bumbu umami seperti MSG dapat menyebabkan obesitas.

“Siapa saja berisiko mengalami obesitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pada prinsipnya, ada banyak factor pemicu obesitas, ada pemicu dari potensi genetik, potensi gangguan metabolisme, atau juga ketidakseimbangan hormonal.

Nah dalam webinar kali ini, yang mau saya highlight masih banyak juga anggapan bahwa bumbu umami seperti MSG dapat menyebabkan obesitas,” ungkap Prof. Hardin.

“Ada banyak jurnal penelitian seperti di China dan Vietnam yang dapat membuktikan bahwa penggunaan MSG tidak menyebabkan overweight atau obesitas.

Penelitian-penelitian tersebut dimulai dari menggunakan sampel hewan hingga yang terbaru adalah pada manusia, di mulai dari tahun 2008 hingga 2013,” lanjutnya.

Narasumber lain dalam webinar kali ini, yakni Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, seorang Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi di Fakultas Ekologi Manusia IPB, menyampaikan MSG atau bumbu umami juga memiliki manfaat seperti dapat mengontrol nafsu makan, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung pun kemudian mudah diserap tubuh.

“untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, obesitas, jantung, dan hipertensi, guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL),” ungkap Prof Ahmad.

“Sebenarnya jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi.

Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” lanjutnya.

Menyadari pentingnya diet garam bagi kesehatan, Ajinomoto memperkenalkan kampanye “Bijak Garam”. Grant Senjaya, Head of Public Relation Department PT AJINOMOTO INDONESIA menjelaskan, saat ini memiliki kampanye “Bijak Garam” yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam memasak.

Kampanye “Bijak Garam” ini bisa menjadi solusi cermat dalam mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang.

Pengurangan asupan garam atau diet rendah garam dapat diganti dengan penggunaan garam dengan bumbu umami seperti MSG.