6 Dampak Sering Memarahi Anak, Ladies Wajib Tahu!

Senin, 15 Mei 2023 | 00:00:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

6 Dampak Sering Memarahi Anak, Ladies Wajib Tahu!

Ilustrasi memarahi anak. (Special)

Ladiestory.id - Ketika anak melakukan kesalahan atau kekeliruan, orang tua seringkali meresponnya dengan cara marah. Padahal, hal ini justru menimbulkan dampak buruk pada anak. Sayangnya, tak banyak orang tua yang menyadarinya. 

Alih-alih mengajarkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Justru hanya akan menimbulkan berbagai dampak buruk pada anak. Nah, kira-kira apa saja ya dampak sering memarahi anak yang wajib Ladies tahu? Yuk, simak enam daftar lengkapnya berikut ini.

Menimbulkan Perasaan Tidak Aman

Ilustrasi anak kesepian. (Special)

Dampak sering memarahi anak yang pertama adalah timbulnya perasaan tidak aman. Apalagi, bagi kamu yang memiliki kebiasaan memarahi dan meneriaki anak di khalayak umum. Cara ini justru membuat anak tumbuh dalam ketakutan hingga tidak memiliki rasa berharga di hadapan orang lain. 

Selain itu, kebiasaan ini juga dapat membuat anak menjadi sulit diajak bekerja sama. Sebab, ia terbiasa menerima perkataan keras untuk bisa benar-benar memperhatikan orang tuanya.

Mengakibatkan Kurang Harmonisnya Hubungan Anak dengan Orang Tua

Ilustrasi anak marah. (Special)

Ketika seorang anak tumbuh dengan memori bahwa orang tuanya sering memarahi dirinya. Maka, akan banyak timbul perasaan yang bercampur mulai dari sedih, marah, takut hingga kecewa yang sulit untuk hilang hingga dewasa.

Tak ayal, kondisi yang terus berlangsung ini banyak mempengaruhi penilaian sang anak terhadap orang tua. Anak bisa saja mudah memberontak, tidak menghormati hingga berkata kasar. Sehingga, hubungan menjadi tidak harmonis dan sulit untuk saling terbuka satu sama lain.

Perilaku Anak Menjadi Buruk

Ilustrasi anak marah. (Special)

Dampak sering memarahi anak berikutnya adalah perilaku anak menjadi buruk. Seringkali orang tua berpikir bahwa dengan memarahi anak dapat mencegah buah hati untuk menjadi pribadi yang buruk di masa depan.

Sayangnya, penelitian justru menunjukkan bahwa sering memarahi anak dapat menimbulkan berbagai masalah. Menurut penelitian dari Society for Research in Child Development tahun 2013. Ditemukan bahwa anak-anak yang sering dimarahi cenderung memiliki perilaku yang buruk.

Memicu Anak Mengalami Depresi

Ilustrasi anak depresi. (Special)

Selain mempengaruhi perilaku, ternyata dampak sering memarahi anak juga memicu terjadinya depresi. Permasalahan psikologis ini sangat rentan dialami oleh anak yang sering dibentak atau mendapat kekerasan secara verbal maupun fisik. 

Bahkan, banyak penelitian yang menyepakati bahwa seorang anak yangs ering dimarahi oleh orang tuanya memiliki peningkatan helada depresi yang cukup signifikan. Gejala yang muncul pun bisa berupa perilaku anak yang semakin memburuk, keinginan untuk merusak diri seperti melakukan penyalahgunaan obat terlarang hingga keinginan mengakhiri hidup.

Anak Merasa Kesepian

Ilustrasi anak kesepian. (Special)

Ketika anak sering mendapat perlukan berupa orang tua yang sering marah bahkan melakukan kekerasan secara verbal. Maka, akan menimbulkan perasaan sakit yang luar biasa.

Kondisi inilah yang pada akhirnya memicu rasa kesepian pada anak. Parahnya, berawal dari kesepian ini anak dapat secara perlahan menarik diri dari lingkungan. Bahkan rentan untuk menyakiti diri sendiri dan mengalami depresi.

Ilustrasi anak sakit. (Special)

Dampak sering memarahi anak yang terakhir adalah menurunkan kualitas kesehatan secara fisik. Sebab, ketika anak dimarahi oleh orang tua secara terus menerus. Maka, akan menimbulkan kondisi anak menjadi stress.

Hal inilah yang memicu terjadinya permasalahan kesehatan lainnya. Misalnya anak jadi mudah sakit hingga imunitas yang dapat menurun drastis. Tak ayal, kondisi fisik yang terus menurun akan membuat anak selalu lesu, letih hingga kekurangan gizi.

Itulah informasi seputar enam dampak sering memarahi anak. Tentunya, dampak tersebut akan embahyakan si kecil dan kamu bukan? Bahkan, anak juga cenderung mudah untuk mencontoh perilaku buruk yang diberikan oleh orang tua. Yuk, mulai untuk rangkul dan sayangi anak!