Meskipun Berjemur Baik, Waspadai Bahaya Sinar UV Matahari

Senin, 22 November 2021 | 00:01:00

Prisca Devina

Penulis : Prisca Devina

Meskipun Berjemur Baik, Waspadai Bahaya Sinar Uv Matahari

Foto: cnn indonesia

Ladiestory.id - Berjemur merupakan salah satu cara dalam membantu mencegah virus corona. Hal ini dijadikan para perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) melakukan pemahaman secara lebih  dalam tentang kajian ilmiah dari paparan sinar ultraviolet (UV).

Selain itu, berbagai pendapat yang berkembang sedang membicarakan masyarakat Indonesia mengenai waktu ideal untuk berjemur. Sinar matahari dijadikan sebagai sumber utama kehidupan dan energi di planet bumi tapi paparan berlebihan terhadap energi matahari jelas merusak sistem biologis manusia.

Foto: Ladiestory.id

Meskipun berjemur dapat diseimbangkan dengan tepat dengan paparan cahaya UV dalam pemeliharaan kesehatan dengan variasi yang bermacam-macam. Selain itu, sinar matahari dapat mencapai bumi dengan fluktuasi dengan lebih dramatis.

Bukan hanya itu, mengenai intensitas keseluruhan, maka komposisi spektral ditentukan dari waktu, ketinggian, dan garis lintang. Efek-efek radiasi dapat memengaruhi komponen UV dari spektrum matahari. Maka dari itu, kualitas dan kuantitas radiasi matahari ditentukan dengan geografi dan waktu.

Seluk-beluk Sinar UV Matahari di Indonesia

Foto: Ladiestory.id

Kualitas dan kuantitas sinar UV terhadap kesehatan ditentukan dari ketinggian permukaan dan garis lintang zona atau daerah musim, waktu, dan cuaca atau kondisi awan.

Maka dari itu, masyarakat Indonesia perlu memperhatikan ketika  berjemur tidak dilakukan secara sembarangan dan sinar matahari berisiko dapat merugikan kesehatan

Ukuran UVI  bermanfaat untuk mengetahui tingkat kewaspadaan seseorang terhadap pajanan sinar surya yang merusak tubuh disesuaikan dengan lokasi geografis yang bersangkutan.

Bagi masyarakat di Indonesia berada  di daerah khatulistiwa pada letak lintang rendah dan mempunyai UVI yang tinggi, biasanya dapat  mencapai > 10 pada siang hari.

Individu yang normal dan sehat, sinar surya hanya diperlukan untuk meningkatkan rasa nyaman dan asupan energi sintesis vitamin D. Sedangkan pada sinar surya berlebihan menyebabkan: Photoaging atau proses penuaan dikarenakan sinar ultraviolet dari matahari.

Foto: alodookter

Bahaya Terlalu Sering Terpapar Sinar UV

Imunosupresi atau penurunan daya tahan tubuh dan Fotokarsinogenesis atau pembentukan keganasan sehingga menyebabkan  proses kompleks dengan pajanan sinar surya terutama sinar UV.

Letak geografis Indonesia terbentang pada 6° lintang utara dan 11° lintang selatan dan beredar di 0° khatulistiwa. Selain itu, paparan matahari tegak lurus di atas bumi.

Sedangkan, hampir setiap hari rata-rata UVI di berbagai kota di Indonesia pada pukul 10.00-14.00 dan mencapai angka 8 hingga lebih dari 11, dan yang paling ekstrem di angka 14.

Bahkan UVI ideal yang dibutuhkan dapat membentuk vitamin D adalah hanya 3,5 – 6. Semakin tinggi derajat UVI berarti semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk berjemur. Selain itu, semakin luas area  yang terpapar sehingga semakin singkat waktu berjemur yang diperlukan dalam memperoleh kadar vitamin D.

Ketika UVI tingkat 5 dengan tipe kulit 4, maka  dibutuhkan paparan sinar matahari di area wajah dan kedua lengan sekitar 10 menit. Selain itu, bagian wajah, kedua lengan, dan kedua tungkai dengan paparan sinar matahari sekitar 6 menit, sementara seluruh tubuh sekitar 4 menit.

Jadi, meskipun berjemur menjadi aktivitas yang baik untuk kesehatan tubuh, tapi perhatikan waktu dan intensitas saat berjemur agar sinar UV matahari tidak berpengaruh buruk untuk kesehatan.