Hormon Cinta! Ketahui 6 Fungsi Hormon Oksitosin yang Sangat Penting

Senin, 27 Desember 2021 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Hormon Cinta! Ketahui 6 Fungsi Hormon Oksitosin Yang Sangat Penting

Ilustrasi pasangan. (Special)

Ladiestory.id - Rupanya rasa cinta itu datang memiliki penjelasan secara ilmiah hlo. Sebab di dalam tubuh ada pengatur rasa cinta yang dikenal dengan hormon oksitosin. Taukah kamu tentang hormon ini?

Oksitosin adalah hormon dan neurotransmitter yang memiliki peran penting dalam reproduksi dan hubungan percintaan. Hormon ini dihasilkan oleh hipotalamus di otak. Setelah dihasilkan hipotalamus, oksitosin dipindahkan ke kelenjar hipofisis dan dilepaskan oleh kelenjar tersebut.

Bersama dopamin dan serotonin, oksitosin disebut juga sebagai hormon kebahagiaan. Hormon ini memang disebutkan berpengaruh terhadap emosi, berperan dalam hubungan percintaan, hubungan seks, hingga hubungan anak dan orangtua.

Ketahui 6 Fungsi Hormon Oksitosin yang Sangat Penting

Ilustrasi pasangan. (Special)

 

Biasanya orang mengenal hormon ini dengan prannya dalam sistem reporduksi wanita. Bahkan hormon ini sering disebut sebagau hormon cinta. Namun rupanya, hormon ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting bagi hubungan sepasang kekasih hingga kepada sang bayi. Yuk simak ulasan lebih lengkap di bawah ini.

1. Mempersiapkan kelahiran bayi

Menjelang persalinan, tubuh wanita akan menghasilkan hormon oksitosin untuk merangsang kontraksi rahim. Nah fungsi hormon oksitosin ini juga meningkatkan produksi prostaglandin. Sehingga kontraksi semakin intens dan memengaruhi proses pembukaan.

Karena efek ini, dokter atau bidan terkadang memberikan oksitosin sintetis (pitocin) untuk induksi persalinan. Oksitosin juga mungkin disuntikkan untuk membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan.

Seusai persalinan, tubuh wanita akan terus memproduksi oksitosin hingga ukuran rahimnya kembali seperti ukuran semula sebelum hamil.

2. Terapi psikologi

Terapi psikologi. (Special)

Dilansir dari Medical News, para ilmuwan mengklaim oksitosin efektif untuk mengobati fobia sosial, autisme, dan depresi pascapersalinan. Oksitosin dipercaya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan interpersonal dan individu.

Hal ini dapat memberi berpeluang besar untuk digunakan dalam mengatasi beberapa gangguan neuropsikiatri. Penggunaan oksitosin ini diklaim dapat membantu orang-orang yang menarik diri dari interaksi sosial, anxiety, dan tidak mampu mempercayai oran lain atau memiliki masalah trust issue.

Selain itu fungsi oksitosin juga berperan dalam manajemen kemarahan. Penelitian telah menunjukkan bahwa polimorfisme tertentu dari gen reseptor oksitosin (OXTR) dikaitkan dengan kecenderungan yang meningkat untuk bereaksi dengan amarah seseorang terhadap situasi.

3. Memainkan fungsi dalam hubungan seksual

Tak hanya saat jatuh cinta, oksitosin juga berperan kala sepasang suami istri sedang memadu cinta. Oksitosin dilepaskan tubuh saat berhubungan seks, serta berkontribusi dalam proses ereksi dan orgasme.

4. Melancarkan ASI

Ilustrasi menyusui. (Special)

Fungsi hormon oktitosin juga dapat memperlancar ASI. Sebab saraf di payudara juga mengirimkan pesan kepada otak agar hormon oksitosin juga bisa berjalan maksimal dalam melancarkan produksi ASI yang dibutuhkan oleh si kecil.

Untuk melancarkan ASI, fungsi hormon oksitosin bekerja sama dengan hormon lainnya untuk merangsang produksi ASI di dalam tubuh serta memperlancar keluarnya ASI melalui payudara Ibu. Dengan kualitas produksi ASI yang baik, Ibu juga berperan dalam menjaga perkembangan si kecil untuk tumbuh dengan optimal.

5. Menumbuhkan perasaan tertarik terhadap orang lain

Apa yang terjadi di otak ketika seseorang sedang jatuh cinta terhadap orang lain? Pertanyaan ini memiliki jawaban yang kompleks. Akan tetapi, beberapa riset telah mengungkapkan bahwa ketika seseorang mulai menyukai orang lain, terdapat peningkatan kadar hormon di otaknya. Salah satu hormon tersebut adalah oksitosin.

Oksitosin juga berperan dalam menimbulkan rasa empati dan kesetiaan serta meningkatkan rasa percaya satu sama lain. Hal inilah yang akhirnya berkontribusi terhadap kelanggengan hubungan.

6. Menguatkan ikatan batin antara ibu dan anak

Studi menemukan bahwa oksitosin berpengaruh dalam perjalanan ikatan batin antara ibu dan anak. Sang ibu akan menjalankan perilaku-perilaku untuk memberikan kasih sayang.

Anak yang menerima kasih sayang juga mengalami peningkatan oksitosin, yang membuat mereka terus mencari sentuhan sang ibu. Hal ini juga memperkuat jalinan batin antara ibu dan anak.

Tak hanya dengan sang ibu, kadar oksitosin yang tinggi juga dipengaruhi oleh interaksi dan ikatan batin antara ayah dan sang bayi.  

Inilah 6 fungsi hormon oksitosin yang sangat penting, baik baik sepasang kekasih maupun sang bayi.