Ketika Medis Bicara Tentang 6 Alasan Nafsu Makan Berkurang

Seperti halnya bernafas, makan pun merupakan sebuah kebutuhan utama setiap manusia agar bisa bertahan hidup. Kebutuhan makan setiap orang pun berbeda-beda, Ladies. Ada yang harus makan 3 kali sehari, namun ada juga yang hanya butuh makan 2 kali sehari. BIasanya, hal itu bergantung pada kondisi perut, kondisi uang, dan nafsu makan seseorang. Nah, kalau kamu yang tadinya punya nafsu makan yang besar alias bisa makan 3-4 kali dalam sehari, lantas berubah nafsu makannya menjadi 2-1 kali sehari, itu berarti ada yang perlu kamu pertanyakan dengan kondisi tubuhmu. Berikut ini ada 6 alasan nafsu makan berkurang menurut medis. Yuk, disimak! Siapa tahu kamu pernah atau sedang merasakannya.

1. Akibat efek samping obat-obatan

Menurut Dr. Michael Finkelstein, MD, seorang internis di Scarsdale Medical Group sebagaimana yang dilansir dari laman The Healthy, bahwa ada beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan penggunanya menjadi kehilangan nafsu makan. Seperti halnya, beberapa jenis antibiotik, ibuprofen, obat tekanan darah, serta beberapa obat-obatan lain yang bisa menyebabkan perut seseorang menjadi tidak nafsu makan.

2. Akibat sakit demam dan flu

Selain obat-obatan, yang menjadi alasan nafsu makan berkurang lainnya adalah sakit ringan seperti masuk angin dan flu, infeksi saluran pernafasan, serta masalah pencernaan atau sembelit yang sedang kamu derita, Ladies. Biasanya, flu menyebabkan hidung tersumbat dan demam menyebabkan rasa tidak enak di mulut ketika makan, dan itulah yang menyebabkan nafsu makanmu berkurang. Selain itu, rasa mual atau sembelit yang kamu alami saat pencernaanmu bermasalah sering kali membuatmu malas makan agar tidak mual dan buang air besar melulu.

3. Menderita penyakit refluks asam

Sebuah penyakit pencernaan lain yang disebut Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau sebutan lainnya refluks asam merupakan penyakit yang bsia membangkitkan nafsu makan. Akan tetapi, orang yang mengalami penyakit refluks asam ini akan mengalami mulas yang berlebih dan secara terus-menerus. Sehingga, apa yang sudah ia makan malah akan terdorong kembali untuk keluar. Sebab itulah, orang yang menderita penyakit refluks asam akan mengalami nafsu makan yang berkurang secara berangsur-angsur.

4. Menderita kanker

Banyak orang yang ketika menderita kanker lantas berat tubuhnya berkurang banyak. Hal itulah yang menyebabkan kanker termasuk dalam penyakit yang menjadi alasan nafsu makan berkurang. Dalam hal ini, kategorui penyakit kanker yang bisa membuat nafsu makan berkurang adalah kanker ovarium, pankreas, dan kandung kemih. Menurut Dr. Finkelstein, kehilangan nafsu makan bisa juga merupakan akibat dari cachexia atau perubahan metabolisme yang disebabkan oleh kanker atau oleh perawatan kanker, Ladies.

5. Menderita penyakit Chronic Obstructive Pulmonary Disorder (COPD)

Orang yang mengalami penyakit Chronic Obstructive Pulmonary Disorder (COPD) atau gangguan paru-paru obstruktif kronis dan beberapa kondisi paru-paru lainnya, seperti emfisema, bronchitis kronis, dan asma parah, memiliki sebagian risiko yang dapat menyebabkan pasien terhindar dari aktivitas dan menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Meskipun, COPD bisa menekan nafsu makan pada beberapa orang yang mengalaminya, penyakit ini juga menyebabkan kekurangan gizi menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Translational Internal Medicine.

6. Akibat ketidakseimbangan tiroid

Ketidakseimbangan tiroid yang menyebabkan area di lehermu membesar ternyata juga menjadi salah satu alasan nafsu makan berkurang menurut medis. Kedua jenis tiroid baik yang kurang aktif atau disebut dengan hipotiroidisme dan yang terlalu aktif yang disebut dengan hipertiroidisme bisa menyebabkan seseorang berhenti merasa lapar. Kondisi itu disebabkan oleh kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon ke aliran darah untuk mengatur metabolisme tubuh. Setelah itu, terjadilah perubahan produksi hormon sehingga menyebabkan perubahan nafsu makan dari yang tadinya stabil menjadi berkurang.

Itulah 6 alasan yang menyebabkan nafsu makan berkurang menurut medis. Apakah kamu pernah mengalaminya, Ladies?